SUMENEP, koranmadura.com – Tingginya minat warga Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur untuk menunaikan ibadah haji sangat tinggi. Sehingga menyebabkan masyarakat harus bersabar karena masih menunggu selama 24 tahun untuk berangkat ke tanah suci.
“Kalau mendaftar tahun 2019 jemaah berangkat setelah antre selama 24 tahun,” kata Muhamad Rifai Hasyim, Kasi Penyelenggara Haji dan Umroh Kemenag Sumenep, Jumat, 24 Januari 2019.
Saat ini kata dia, jumlah pendaftar haji setiap hari mencapai 18 hingga 20 orang. Mereka tetap semangat mendaftar meski harus berangkat pada tahun 2043 mendatang.
“Tahun ini Sumenep mendapatkan penambahan kuota sebanyak 203 jemaah, jadi yang bakal berangkat tahun ini sebanyak 742 jemaah. Tapi tetap tidak mempengaruhi daftar tunggu,” ungkapnya.
Data calon jamaah haji yang ada di Kemenag Sumenep, pada tahun 2017 ada 3.864 pendaftar, lalu di tahun 2018 mencapai 4.932 orang pendaftar. Sementara untuk tahun 2019, Hasyim meyakini akan terus meningkat mengingat.
Selain itu, bagi yang sudah terdaftar, jika kemungkinan ada perubahan atau penambahan kuota, maka bisa lebih cepat berangkat. Namun, daftar tunggu akan lebih panjang lagi, jika jumlah pendaftar dari tahun ke tahun lebih banyak.
Apalagi ditambah dengan tingkat kesejahteraan dan perekonomian warga Sumenep yang tentu terus berkembang. “Jadi masyarakat Sumenep saat ini sudah bisa dibilang orang mampu semua. Salah satu tolak ukurnya ya ini, bisa nyetor dan mendaftar haji,” terangnya.
Disinggung soal kesiapan pemberangkatan haji tahun 2019, Hasyim mengaku sudah melakukan koordinasi dan pemanggilan terhadap calon jemaah yang akan berangkat.
“Untuk calon jemaah 2019 yang sudah masuk kuota ada 742 dan cadangan ada 25 orang. Saat ini sudah mulai dilakukan pemeriksaan kesehatan,” tandasnya. (JUNAIDI/SOE/VEM)