SAMPANG, koranmadura.com – Tak terima ponaannya meninggal di RSUD Sampang, Nurul Hayati, warga Dusun Baban, Desa Pangelen, Kecamatan Sampang, laporkan pihak RSUD ke Polisi. Pelaporan itu dibuat kerna Nurul menilai RSUD lalai memberikan pelayanan terhadap Saffiera Nawal Izza (5), pasien DBD yang menyebabkan nyawanya melayang.
“Pihak rumah sakit harus bertanggungjawab atas kematian ponaan saya, makanya keluarga laporkan peristiwa ini ke polisi, Kamis kemarin,” tuturnya, Jumat, 25 Januari 2019.
Menurut Nurul, kuat dugaan yang menyebabkan ponaannya meninggal karena saat itu pihak rumah sakit lalai menangani pasien. Safirra diduga terserang DBD dan harus dilarikan ke RSUD setempat.
Di RSUD, Safirra sempat menjalani perawatan di ruang Cempaka. Akan tetapi, karena merasa pelayanan dan atas saran perawat, pasien kemudian dipindah ke ruang ICU meski dengan beban biaya lebih tinggi karena menginginkan keselamatan ponaannya. “Akan tetapi di ruang ICU, pelayanannya juga tak maksimal. RSUD selalu bemasalah,” tudingnya.
Dirinya menceritakan, saat berada di ruang ICU, Safirra yang sempat mengalami kejang-kejang disertai mulut berbusa, dikauinya tanpa ada penanganan dari pihak rumah sakit. Bahkan saat itu, ayah Safirra pontang panting meminta bantuan kepada petugas agar dokter yang berada di ruang UGD untuk mengeceknya, namun tidak dihiraukan.
“Ayah Safirra sampai naik turun dari ICU ke UGD, malah tidak dihiraukan meski berkali-kali ucapan permohonan dilontarkan. Malah petugas yang ada di ruang UGD tampak enak-enakan didepan laptopnya sambil nyanyi-nyanyi sampai akhirnya ponaan saya meninggal pada pukul 05.00 wib, Kamis, 24 Januari,” kesalnya.
Pasca meninggalnya Saffira Nawal Izza, dr Titin Hamidah selaku Direktur RSU dr Muhammad Zyn mengaku di datangi orang tua korban bersama LSM dan Wartawan. Namun demikian pihaknya berjanji setelah melakukan klarifikasi akan secepatnya mengagendakan bertemu dengan pihak keluarga.
“Saya meminta hanya pihak keluarga dulu, kami ingin mendengarkan keluhannya baru nanti akan kami klarifikasi,” ucapnya.
Terpisah, Kasatreskrim Polres Sampang, AKP Hery Kusnanto membenarkan jika pihak RSUD Sampang dilaporkan oleh warga Desa Pangelen atas meninggalnya seorang bocah saat berada di RSUD.
“Kemarin yang dilaporkan, dan pengaduan itu kami akan tindak lanjuti dengan meminta keterangan beberapa pihak. Tapi untuk awal, kami akan panggil pihak pelapor dulu, paling besok,” tegasnya. (MUHLIS/ROS/DIK)