PAMEKASAN, koranmadura.com – Pemilik usaha karaoke di Pamekasan, Madura, Jawa Timur, berencana menggugat Bupati Baddrut Tamam ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN). Gugatan itu terkait kebijakan Bupati menutup usaha karaoke yang dinilai dilakukan secara semana-mena.
Pemilik usaha karaoke King One, Wawan Erliyanto mengatakan, tindakan bupati menutup karaoke tidak memiliki landasan hukum yang kuat, sehingga pemilik usaha karaoke akan menggugat ke PTUN.
“Sampaikan sekarang Perda tentang penyelanggaran hiburan dan rekreasi masih direvisi, sehingga Perda lama masih berlaku, dan kami tidak merasa melanggar Perda tersebut,” kata Wawan Erliyanto, Senin, 7 Januari 2019.
Wawan, panggilan Wawan Erliyanto, pemilik karaoke di Pamekasan menyambut baik kebijakan Bupati menutup usaha hiburan, tetapi harus berlandaskan hukum.
“Penutupan karaoke ini tanpa landasan hukum, tiba-tiba Bupati ngotot menutup,” pungkasnya.
Sebelumnya, Bupati Pamekasan Baddrut Tamam menutup lima tempat karaoke. Diantaranya karaoke hotel Putri, Pujasera, King One, Dapur Desa, dan Kampung Qta.(RIDWAN/ROS/VEM)