PAMEKASAN, koranmadura.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan, Madura, Jawa Timur, menyediakan anggaran cukup besar untuk program Smart City. Anggaran yang bersumber dari APBD itu tembus Rp 10 miliar.
Namun anggaran yang direncanakan untuk program ‘Kota Pintar’ tersebut tak tersentuh, karena program yang digagas sejak tahun 2016 itu gagal terealisasi.
Smart City yang dikendalikan Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) sempat dianggarkan Rp 3 Miliar pada tahun 2017, dengan jumlah anggaran itu Diskominfo yakin bisa terealisasi, kenyataannya gagal dilaksanakan.
Regulasi dan payung hukum menjadi salah satu penyebab gagalnya realisasi program Smart City pada tahun itu. Pada tahun 2018, payung hukum program Smart City sudah ada, dan program itu disediakan anggaran lebih besar dari tahun sebelumnya, yaitu Rp 10 miliar. Sayangnya, lagi-lagi gagal.
Kini Dinas terkait beralasan terkandala Sember Daya Manusia (SDM), sehingga program yang telah dua kali dianggarkan secara beruntun terpaksa tidak dilaksanakan, sekalipun perencanaannya sudah matang.
“SDM-nya minim, karena bagaimana pun ini tidak bisa dilakukan tanpa SDM yang berkualitas,” kata Kasi Sistem Informasi Manajemen Informatika, Diskominfo Pamekasan, Frita Prasetya Rini, Jumat, 3 Januari 2019. (RIDWAN/ROS/VEM)