SUMENEP, koranmadura.com – Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Sumenep, Madura, Jawa Timur, Ahmad Masuni, mengakui bahwa hingga sekarang belum banyak Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang bisa dikatakan produktif.
Sebab menurutnya hampir semua BUMDes yang ada di kabupaten paling timur Pulau Madura masih pemula. “Sekarang masih pemula. Jadi yang produktif baru beberapa,” katanya.
Dari 230 BUMDes yang telah terbentuk, menurut dia yang bisa dikatakan menonjol ialah di Desa Muncek Tengah, Kecamatan Lenteng. Diklaim menonjol dibanding yang lain karena BUMDes di sana sudah bekerja sama dengan salah satu perusahaan jagung.
“Nanti kalau sudah musim panen jagung, BUMDes yang di Moncek Tengah itu akan membeli dari petani untuk kemudian dijual ke perusahaan. Sudah ada MoU-nya. Pemerintah yang memediasi,” ungkapnya.
Masuni optimistis, ke depan BUMDes-BUMDes yang lain akan segera menyusul. Pasalnya, sekarang sudah ada 46 BUMDes yang bekerja sama dengan Bank BRI untuk menjalankan usaha simpan pinjam.
Ke depan dia berharap semua pengelola BUMDes dapat menjalankan tugasnya dengan maksimal. Karena tujuan utama dibentuknya BUMDes memang untuk menjadi tulang punggung perekonomian masyarakat desa.
Sedangkan bagi desa yang belum membentuk BUMDes hingga sekarang, Masuni mendesak agar segera membentuknya. “Sekarang masih tersisa 100 desa yang belum membentuk. Target saya, tahun ini sudah terbentuk semua,” ujarnya. (FATHOL ALIF/DIK)