JAKARTA, koranmadura.com – Facebook dikenal sebagai satu dari sejumlah perusahaan teknologi yang mengumpulkan data penggunanya. Menariknya, aksi raksasa jejaring sosial tersebut tak hanya berhenti sampai user-nya saja.
Pengguna ponsel, secara spesifik yang menjalankan sistem operasi Android, yang tidak menggunakan aplikasi Facebook pun juga dilacak secara rutin oleh perusahaan besutan Mark Zuckerberg tersebut. Temuan ini dilaporkan oleh Privacy International, firma asal London, Inggris.
Hal tersebut diketahui setelah mereka menganalisis 34 aplikasi pada perangkat Android. Seluruh aplikasi yang diteliti memiliki basis pengguna antara 10 juta hingga 500 juta.
“Facebook secara rutin melacak penggunanya, orang-orang di luar penggunanya, serta pengguna yang sedang mengeluarkan akunnya dari aplikasi, melalui Facebook Business Tools,” ujar Privacy International.
Dari daftar tersebut, Privacy International menemukan bahwa 23 aplikasi di antaranya mengirim data ke Facebook saat user sedang membukanya. Duolingo dan Skyscanner termasuk sebagai pengedar data penggunanya ke media sosial tersebut.
“Pengembang aplikasi membagikan data ke Facebook melalui Facebook Software Development Kit (SDK), sebuah software yang membantu pengembang dalam membangun aplikasi untuk perangkat dengan sistem operasi tertentu,” tambah Privacy International, menambahkan.
Mendapat informasi tersebut, Skyscanner menyebut bahwa pihaknya sudah membarui praktik pengumpulan datanya. Nantinya, mereka mengaku akan berhenti membagikan data lewat Facebook SDK, sebagaimana dikutip dari The Independent, Sabtu, 5 Januari 2019. (DETIK.com/ROS/DIK)