SUMENEP, koranmadura.com – Jumlah penderita demam berdarah dengue (DBD) yang di tangani Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. H. Moh. Anwar Sumenep, Madura, Jawa Timur, di bulan ini mengalami lonjakan cukup drastis dibanding dua bulan sebelumnya.
Lalu bagaimana dengan ketersediaan obat di rumah sakit milik daerah tersebut?
Baca: Puluhan Penderita Demam Berdarah Dirawat di RSUD Sumenep, Satu Meninggal
Direktur RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep, melalui Kepala Bidang Informasi dan Evaluasi, Tatik Kristiowati, mengatakan sejauh ini ketersediaan obat di rumah sakit milik Pemkab setempat itu masih aman.
“Sampai sejauh ini alhamdulillah setiap pasien (DBD) masih bisa kami tangani sesuai dengan SOP. Artinya obat-obatan yang ada di sini (rumah sakit) masih tersedia,” katanya, Selasa, 29 Januari 2019.
Dia berharap, ke depan jumlah penderita DBD di kabupaten paling timur Pulau Madura tidak mengalami lonjakan. Untuk itu, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat setiap kali ada pasien positif demam berdarah.
“Biar selanjutnya Dinas Kesehatan yang menindaklanjuti dengan melakukan pencegahan. Supaya tidak ada lonjakan lagi,” tambah perempuan yang akrab disapa Tatik ini.
Sebelumnya ia menyampaikan bahwa pada Januari 2019, jumlah penderita DBD yang ditangani RSUD dr. H. Moh. Anwar sudah mencapai 64 orang. Dengan perincian penderita anak-anak sebanyak 41 orang dan dewasa 23 penderita.
Dibandingkan dengan dua bulan sebelumnya, jumlah penderita pada Januari mengalami lonjakan yang sangat signifikan. Sesuai data rumah sakit, jumlah penderita DBD yang ditangani pada Desember 2018 lalu secara keseluruhan ialah 25 orang. Rinciannya 13 pasien anak-anak dan 12 orang dewasa.
Sedangkan pada November tahun lalu, jumlahnya lebih sedikit lagi, yaitu empat orang anak-anak dan lima orang dewasa. “Kemudian satu anak suspek DBD,” ungkapnya. (FATHOL ALIF/SOE/DIK)