SURABAYA, koranmadura.com – Vigit Waluyo disebut-sebut sebagai sosok penting dalam pengaturan skor di liga yang kini diselidiki Satgas Antimafia Bola. Tapi, dia mengaku sebagai pihak yang menyetorkan uang dan cara itu baru dilakukannya pada musim 2018.
Saat diperiksa di Mapolda Jatim, Kamis, 24 Januari 2019, Vigit menyebut ada komite wasit, Nasrul Koto, yang menerima uang setorannya. Vigit mengenal Nasrul dari anggota Komite Disiplin PSSI, Dwi Irianto alias Mbah Putih.
Uang setoran itu, lanjut Vigit, untuk mengamankan pertandingan yang dijalani klub miliknya. Yakni, agar tidak dikerjai wasit. “Kami awalnya bertemu dengan Mbah Putih. Dia memberi saran kepada saya untuk bertemu Mas Nasrul Koto,” kata Vigit usai diperiksa di Mapolda Jatim Jalan Ahmad Yani Surabaya.
Usai mengirim sejumlah uang, Vigit merasakan pertandingan tim yang dikelolanya benar-benar aman. Artinya, tak mengalami gangguan dari wasit. “Setelah itu saya bertemu beliau, dan menanyakan tentang kenapa tim kami seperti ini. Setelah itu, pertandingan kami aman-aman saja. Maksudnya sudah tidak lagi diganggu dari perwasitan,” kata pengelola PS Mojokerto Putra itu.
Selain itu, pria asal Sidoarjo tersebut mengatakan, dirinya baru menghubungi oknum PSSI pada musim 2018. Namun dalam pertemuan tersebut tak menyetor uang dengan nominal yang besar. “Pada kompetisi Liga 2 tidak ada uang besar sama sekali,” kata pria yang pernah menjadi manajer Deltras Sidoarjo dan Persewangi Banyuwangi itu menegaskan.
Sebelumnya, dalam acara Mata Najwa PSSI Bisa Apa? Jilid 2, yang ditayangkan Trans7 pada 19 Desember 2018, mantan runner Bambang Suryo menyebut Vigit sebagai dalang pengaturan skor di liga Indonesia. Oleh Mr X, narasumber lain di acara itu menyebut Vigit sebagai raja di Liga 2. Dia bilang raja itu merupakan sosok yang memiliki wewenang besar dalam pengaturan pertandingan di Liga 2 2018. (DETIK.com/ROS/VEM)