SAMPANG, koranmadura.com – Aksi penolakan terhadap kedatangan Sandiaga Salahuddin Uno, Cawapres nomor urut 2 ke Kabupaten Sampang, oleh sejumlah pemuda yang tergabung dalam Laskar Aswaja Indonesia Kabupaten setempat, di Monumen Trunojoyo, sangat disayangkan oleh tim pemenangan Capres dan Cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno.
“Aksi penolakan kedatangan Cawapres Sandiaga Salahuddin Uno ke Sampang, yang dilakukan oleh sejumlah pemuda tadi sore tentunya sangat disayangkan,” tutur Sohebus Sulton selaku Wakil Ketua DPC Gerindra Kabupaten Sampang kepada koranmadura.com, Selasa, 1 Januari 2019.
Baca: Laskar Aswaja Indonesia Tolak Kedatangan Sandiaga Uno ke Sampang
Menurutnya, kedatangan Cawapres Sandiaga Salahuddin Uno seharusnya disambut baik karena tujuannya silaturahmi dengan para Ulama, Habaib dan Tokoh Agama di Sampang. Namun demikian, pihaknya mengakui suatu perpedaan dalam pilihan dalam demokrasi menurutnya sudah diatur dalam undang-undang.
“Apalagi kita hidup di Madura yang mengedepankan asas beretika dan menjujung adap, saya kira semua Capres yang bertamu ke Sampang dengan tanpa menyalahi aturan, ya kita harus sambut baik,” tuturnya.
Sementara Ketua Tim Pemenangan Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno Kabupaten, Fauzan Adima terlihat geram. Bahkan pihaknya mempertanyakan keabsahan Laskar Aswaja Indonesia di Sampang.
“Ayo debat aja sama saya, masa mengatasnamakna Aswaja, mukanya ditutup segala, izinnya saja saat aksi tidak ada, tentu itu tidak beres,” kesalnya.
Menurutnya, perbedaam pendapat demokrasi tentu menjadi hal kewajaran. Namun pihaknya meminta sejumlah pemuda tersebut untuk tidak membawa nama Aswaja.
“Kami ini juga orang Aswaja, jadi kami sebagai tim pemenangan Kabupaten yang ditunjuk resmi oleh DPP dan DPD, menginginkan demokrasi yang sejuk dan damai terutama di Kabupaten Sampang. Yang jelas beda pendapat itu boleh, tapi yang penting saling menghormati dan menghargai. Maka dari itu sajikan hal-hal yang masuk akal,” terangnya.
Disisi lain, Fauzan mengaku, kedatangan Cawapres Sandiaga Salahuddin Uno ke Kabupaten Sampang tidak lain hanya untuk silaturahmi dengan Ulama, Habaib dan tokoh agama di wilayahnya. Tidak hanya itu, Cawapres ini juga berencana akan melakukan Jalan-jalan Sehat (JJS) besok pagi bersama emak-emak di Sampang.
Sebelumnya, Koordinator aksi damai Laskar Aswaja Sampang, Abd Wahed mengatakan, aksi damai tersebut dalam rangka menolak kedatangan Cawapres Sandiaga Solahuddin Uno ke Kabupaten Sampang.
“Kami sudah mengajukan pemberitahuan pada aparat kepolisian Sampang,” katanya,
Penolakan tersebut disebabkan karena tiga alasan, Pertama Sandiaga sebagai cawapres telah melangkahi makam salah satu pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH Bisri Syamsuri di Kompleks Pondok Denanyar, Jombang, Jawa Timur beberapa waktu lalu, Kedua karena Sandiaga memiliki dosa sosial ekologis yakni perampasan dan pengrusakan lingkungan melalui industri tambangnya kurang lebih 900 ha lahan hijau di Tumpang Pitu dan Ketiga Sandiaga S. Uno, merupakan komisaris PT Duta Graha Indah (DGI) yang berganti nama PT Nusa Kontruksi Enjinering (NKE) yang saat ini sudah di dakwa korupsi oleh jaksa komisi pemberantasan korupsi (KPK), PT DGI/NKE disebutkan memperkaya korporasi senilai ratusan miliar rupiah atas sejumlah proyek pemerintah. (MUHLIS/ROS/VEM)