SUMENEP, koranmadura.com – Perlakuan kurang mengenakkan kembali menimpa jurnalis. Kali ini dialami oleh Nur Kholis, wartawan televisi nasional saat hendak melakukan peliputan di Desa Lobuk, Kecamatan Bluto, Sumenep, Madura, Jawa Timur, Selasa, 22 Januari 2019.
Peristiwa itu berawal saat Nur Kholis hendak meliput peristiwa kebakaran sebuah gudang di desa tersebut. Namun sebelum selesai mengambil gambar, kameranya tiba-tiba dirampas oleh seseorang yang diduga penjaga gudang tanpa alasan yang jelas.
“Setelah ambil gambar sekitar 6 sampai 7 take, seseorang pakai kaos tiba-tiba mengambil kamera saya dari belakang. Saya sempat menjelaskan sudah dapat izin dari Polsek setempat. Tapi tak dihiraukan. Lalu meminta saya dan seorang teman keluar dari lokasi,” tutur wartawan Kompas TV ini.
Ia mengaku heran kenapa tiba-tiba kameranya dirampas. Padahal, menurut dia, dirinya tak memiliki maksud jahat. Apalagi dia merasa sudah melakukan peliputan sesuai standar kerja jurnalistik. Termasuk sudah menunjukkan ID Card.
Akibat kejadian tersebut, pria yang akrab disapa Abil ini gagal melakukan peliputan. Ia pun merasa dirugikan dengan kejadian yang dialaminya itu.
Untuk itu, ia bermaksud membawa kasus perampasan tersebut ke ranah hukum. Abil berencana melaporkan kejadian ini ke Polres Sumenep secepatnya. “Karena ini sudah jelas menghalangi kerja jurnalistik,” tegasnya. (FATHOL ALIF/SOE/DIK)