SURABAYA, koranmadura.com – Transfer fantastis Madura United menuju Liga 1 2019 menjadi sorotan berbagai pihak. Bahkan, beberapa dari mereka memperkirakan akan jadi Sriwijaya FC jilid 2, mewah secara komposisi tapi terdegradasi.
Di Liga 1 2018 lalu, Sriwijaya FC punya komposisi bintang namun gagal memenuhi ekspektasi. Mereka punya pemain-pemain seperti Esteban Vizcarra, Yu Hyun Koo, Alan Henrique, Goran Gancev, Alberto Goncalves, Manuchehr Jalilov, Syahrian Abimanyu, dan Zulfiandi. Namun seperti diketahui, Laskar Wong Kito malah finis di peringkat 17 klasemen dari 18 tim. Sriwijaya FC pun turun divisi dan ditinggalkan pemain-pemain topnya.
Musim ini giliran Madura United yang belanja pemain secara fantastis. Tak tanggung-tanggung, 11 pemain kelas tim nasional didatangkan, di antaranya Andik Vermansah, Beto Goncalves, Zulfiandi, Fachruddin Aryanto, Satria Tama, dan Muhammad Ridho. Juga ada nama pemain asing semacam Alexander Rakic, Jaimerson Xavier, dan Dane Milovanovic.
Manajer Madura United Haruna Sumitro memastikan timnya takkan jadi Sriwijaya FC jilid dua. Sebab seluruh langkah transfer ini sudah diperhitungkan, bahkan sejak musim lalu belum tuntas.
“Kalau ada orang yang membully di media sosial dengan memasang hastag Sriwijaya jilid dua, pasti tidak akan terjadi. Karena rekrutmen pemain Madura United ini ada visinya. Kita ingin membangun tim ini betul-betul dengan kuat. Bukan hanya kuat di lapangan tapi kuat di segi finansial,” kata Haruna seperti dilansir detik.com, Senin, 28 Januari 2019.
Haruna menyebut, Madura United telah memperhitungkan belanja pemain itu sejak musim kompetisi Liga 1 2018 belum selesai. “Di saat tim-tim lain belum siap. Kita sudah berlari merekrut pemain. Karena kita punya proyeksi sebelum liga ini selesai, tim ini harus apa di musim berikutnya. Kalau tahun lalu kita buru-buru, tapi kalau tahun ini, kita sudah mempertimbangkan berdasarkan kas dan cash flow club. Khususnya dari sponsor yang sudah tetap di tahun 2019,” ungkap Haruna.
Haruna juga menyebut bahwa meski musim ini terlihat fantastis, sebenarnya malah lebih hemat dari musim lalu. Bahkan jika dibandingkan dengan nilai kontrak Peter Odemwingie yang sempat jadi pemain mereka, 11 pemain ini masih lebih irit.
“Terbukti terkoreksi pada tahun ini lebih hemat 30% dibandingkan musim 2018. Jadi tidak perlu kita besarkan tentang nilainya. Tetapi saya bisa katakan ini jauh lebih efektik dan efisien, karena sudah sesuai kebutuhan. Triknya adalah dalam perekrutan pemain, ketika belanja pemain itu, kita bernegosiasi ketika pemain-pemain sebelum memiliki nilai yang tinggi. Kalau hari ini kita belanja pemain seperti seorang Zulfiandi pasti kan negosiasinya lebih tinggi,” jelas Haruna.
Haruna menegaskan, transfer 11 pemain Madura United yang telah dilakukan tim berjuluk Laskar Sape Kerrab itu bahkan lebih efisien jika dibandingkan dengan nilai kontrak Peter Odemwinggie.
“Dibandingkan nilai kontrak Peter Odemwinggie dengan 11 pemain berlevel nasional ini, kali ini lebih efisien dengan jumlahnya. Ini yang harus diketahui oleh masyarakat luas dan suporter,” tandasnya. (DETIK.com/ROS/VEM)