PAMEKASAN, koranmadura.com- Guna mendorong peningkatan produksi garam di Pamekasan, Madura, Jawa Timur, pemerintah setempat meluncurkan program lahan terintegrasi. Bahkan bakal memperluas garapan lahan garam menjadi 80 hektare. Penambahan tersebut ditarget terealisasi awal tahun 2019.
Namun, target tersebut sepertinya meleset dari prediksi. Pasalnya, sampai saat ini salah satu lokasi yang jadi objek program penambahan itu terkendala rekomendasi.
Kepala Seksi (Kasi) Pengelolaan dan Pengembangan Kawasan Budidaya Dinas Perikanan Pamekasan, Muzanni mengatakan bahwa Kementerian Kelautan dan Perikanan memetakan satu lahan terintegrasi di Desa Majungan Kecamatan Pademawu. Namun diakuinya, sampai saat ini program itu belum terealisasi lantaran surat rekomendasi belum turun.
“Yang jelas, surat rekomendasi itu dari Kementerian Lingkungan Hidup tak kunjung turun. Iya akibatnya, proses penggarapan lahan terintegrasi terhambat,” kata Muzanni, Rabu, 23 Januari 2019.
Padahal kata Muzanni, proses persyaratan kelengkapan yang dibutuhkan untuk memperoleh rekomendasi itu sudah dilakukan. “Jadi untuk kelengkapan persyaratan yang dibutuhkan untuk memperoleh rekomendasi itu sudah kita proses,” tambahnya.
Menurut Muzanni, mengantisipasi gagalnya rekomendasi penggarapan lahan garam di Desa Majungan tersebut, pihaknya mempersiapkan lahan alternatif untuk tetap merealisasikan tambahan lahan garam terintegrasi tersebut, yaitu di Desa Polagan Kecamatan Galis. “Jadi kalau di Majungan gagal, kita fokus di lahan garam Polagan,” pungkasnya. (SUDUR/SOE/VEM)