SAMPANG, koranmadura.com – Pengajuan untuk penambahan kuota pupuk urea bersubsidi di Kabupaten Sampang, Madura, pada 2018 lalu akhirnya dikabulkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Pasalnya, tahun ini Dinas Pertanian setempat mendapat tambahan pupuk bersubsidi jenis urea sebanyak 200 ton.
Kabid Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian (Disperta) Sampang, Suyono menjelaskan, pengajuan bantuan pupuk kepada Pemprov Jatim disesuaikan dengan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) di masing-masing wilayah pertanian di wilayahnya. Akan tetapi pengajuan tersebut hanya dikabulkan untuk jenis pupuk bersubsidi.
“Jumlah bantuan tahun ini sebenarnya tidak jauh berbeda dengan tahun sebelumnya yang berjumlah 190 ton pupuk urea,” ujarnya, Jumat, 18 Januari 2019.
Menurutnya, bantuan 200 ton pupuk urea tahun ini, umumnya akan turun pada triwulan pertama. Namun demikian, pihaknya belum bisa memastikan bantuan pupuk urea tersebut akan memenuhi kebutuhan para petani di Sampang. Hal itu dikarenakan ketergantungan petani kepada pupuk urea di daerahnya cukup tinggi.
“Makanya, karena stok urea tak menentu, kami selalu melakukan permohonan penambahan pupuk. Dan kami meminta agar petani tidak bergantung pada satu jenis pupuk karena semua pupuk aman dan baik untuk tanaman,” ungkapnya.
Dengan kondisi ini, Suyono memastikan selama musim tanam saat ini, petani tidak akan kesulitan untuk mendapatkan pupuk urea dan pupuk bersubsidi lainnya. Selain itu pihaknya meminta kepada distributor dan kios pupuk di setiap wilayah ikut mengendalikan ketersedian pupuk dengan tidak melayani petani di luar wilayahnya.
“Nanti ada tim komisi pengawas pupuk dan pestisida (KPPP) yang terdiri dari TNI dan Polri yang akan ikut mengawasi saat distribusi pupuk di semua kios,” pungkasnya.
Untuk diketahui, kuota pupuk di Sampang sendiri tahun ini sebanyak 30.264 ton, dengan rincian pupuk urea 19.872 Kilo gram, SP36 sebanyak 4.993 kilo gram, ZA 2.081 kilo gram, MPK 2.336 Kilo gram dan pupuk organik 1.082 kilo gram. (MUHLIS/ROS/VEM)