SOLO, koranmadura.com – PP Pagar Nusa menginisiasi penyelenggaraan haul akbar untuk almarhum ayahanda Presiden Joko Widodo, Wijianto Notomiharjo.
Ketua Umum PP Pagar Nusa, Muhammad Nabil Haroen, mengatakan bahwa organisasi yang dipimpinnya sengaja menggelar haul akbar almarhum Wijiatno Notomiharjo tidak lain untuk mengenang jasa para leluhur.
“Kami sengaja menggelar haul tersebut untuk mengenang jasa-jasa para leluhur yang tentunya tak boleh kita lupakan,” kata Muhammad Nabil Haroen saat berkunjung ke Kantor Tribunnews.com di Jl Adi Soemarmo, Solo, Kamis, 17 Januari 2019.
Dalam pelaksanaan haul ini, kata pria yang akrba disapa Gus Nabil itu akan bersama dengan haul KH Zuhdi Hasan yang ke-74. Acara ini digelar di Pondok Pesantren Zumrotutholibin, Magersari, Mojo Andong, Boyolali, Jumat, 18 Januri 2019 malam ini.
Gus Nabil menjelaskan bahwa acara haul ayahanda Jokowi tersebut sebagai penegasan siapa sebenarnya Jokowi. Karena diakuinya, Jokowi adalah warga yang tak bisa dipisahkan dari Nahdlatul Ulama.
“Beginilah cara Nahdlatul Ulama untuk memberikan stempel. Harapannya setelah acara haul ini tidak ada lagi isu-isu negatif tentang siapa ayahanda Jokowi yang selama ini sering dicitrakan negatif,” ujar Gus Nabil.
Menurut Caleg DPR RI dari PDIP di Dapil V meliputi Solo, Boyolali dan sekitarnya tersebut menambahan bahwa haul ini akan dihadiri oleh sekitar 10 ribu jamaah Nahdliyyin yang ada di Boyolali dan sekitarnya.
Haul semakin menarik karena akan dihadiri oleh Ketua Umum PBNU, KH Said Aqil Siradj, yang tentunya akan membuat acara haul semakin meriah.
“Warga Nahdliyyin Boyolali sudah lama ingin didatangi KH Said Aqil. Saat mengetahui acara ini akan dihadiri oleh beliau, mereka langsung bersemangat berbondong-bondong ingin hadir,” ujar Gus Nabil.
Haul adalah tradisi Jamaah Nahdlatul Ulama. Dalam haul biasanya diisi dengan pembacaan doa untuk mendoakan arwah para leluhur yang telah meninggal dunia. (TRIBUNNEWS.com/SOE/DIK)