PAMEKASAN, koranmadura.com – Ketua Komisi II DPRD Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Apik, meminta pemerintah setempat untuk melakukan pembinaan secara khusus kepada pelaku UMKM. Hal itu diungkapkan Apik menanggapi keinginan Bupati Pamekasan yang akan mengeluarkan kebijakan memasukkan 25 persen produk UMKM ke toko modern.
Menurutnya, pembinaan khusus yang perlu dilakukan pemerintah yakni memberikan pelatihan terkait cara mengemas dan yang berkaitan dengan hal-hal tersebut. “Ini yang harus dilatih oleh UMKM kita,” katanya, Kamis, 24 Januari 2019.
Baca: Toko Modern di Pamekasan Takkan Dikasih Izin Baru, Kecuali…
Dilanjutkan Apik, jika bentuk kemasannya bagus, maka produk yang dihasilkan akan memiliki nilai tawar kepada konsumen, bahkan bisa mengalahkan produk luar daerah. Menurutnya, saat ini produk lokal masih tertinggal untuk bersaing dengan produk-produk luar daerah.
“Masyarakat umum akan lebih memilih untuk membeli produk yang memiliki kemasan menarik. Kalau kemasannya sudah bagus, produk kita pasti tidak kalah saing dengan produk luar,” pungkasnya.
Sebelumnya, Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam akan mengeluarkan kebijakan dengan memasukkan 25 persen produk unggulan UMKM ke toko modern. Bupati bahkan mengancam tidak akan memperpanjang izin toko modern di wilayah kota berjuluk Gerbang Salam tersebut jika kebijakan itu tidak diterima. (SUDUR/ROS/VEM)