SUMENEP, koranmadura.com – Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) kembali harus menelan pil pahit setelah upaya mengganti (reposisi) H Herman Dali Kusuma sebagai Ketua DPRD Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur lagi-lagi kandas. Pasalnya, Rapat Paripurna Laporan Usul Pemberhentian Pimpinan DPRD yang digelar pada Senin, 7 Januari 2019 tidak kuorum.
Baca: Herman Dibuang, Dulsiam yang Malang
Rapat untuk mereposisi H Herman pun tak bisa dilanjutkan. Impian Sekretaris DPC PKB Dulsiam untuk segera duduk di singgasana kursi Ketua pun juga terkubur. Karena dari 50 anggota DPRD, hanya 19 orang yang hadir. Bahkan, yang mengisi daftar hadir Usulan Pemberhentian Pimpinan Dewan hanya 6 anggota saja.
Seharusnya kata Wakil Ketua DPRD Mohammad Hanafi, rapat Paripurna Laporan Usulan Pemberhentian Pimpinan Dewan harus dihadiri 2/3 dari seluruh anggota. “Artinya harus dihadiri oleh 34 anggota,” ucap Hanafi kepada wartawan ketika meninggalkan ruang rapat paripurna karena gagal digelar.
Lalu, bagaimana tanggapan H Herman Dali Kusum terkait kandasnya reposisi dirinya? Adakah campur tangan dirinya?
Ketika ditemui oleh koranmadura.com, secara tegas H Herman membantah dan hanya menggeleng-geleng kepala, sebeb ia sudah pasrah pada nasibnya.
“Tidak benar itu, Jangan mengada-ada sampean, saya tidak pernah intruksi untuk tidak hadir pada anggota Dewan yang lain. Saya ini sudah manut sama partai. Apa yang menjadi kemauan partai saya sudah ikuti, mau jadi ketua atau anggota biasa sama saja,” ucap H Herman merendah dengan ekspresi yang serius.
Kemudian, H Herman mengibaratkan dirinya seperti air yang bisa salin, diminum bahkan dibuang kapan saja. Namun ingat, lanjut H Herman, air itu adalah sumber utama bagi kehidupan.
“Kurang apa saya sama partai, mau diganti sebagai Ketua, mobil dinas sudah saya kembalikan, disuruh ini itu saya sudah legawa, intinya saya manut sama partai, itu aja,” ucapnya mengakhiri. (MADANI/SOE/DIK)