PAMEKASAN, koranmadura.com – Kelinci milik remaja yang diketahui bernama Galvin asal Desa Bullay, Kecamatan Galis, Pamekasan, Madura, Jawa Timur, ini harganya melambung tinggi. Pasalnya, kelinci tersebut sering memangi lomba karapan (balapan) kelinci yang sering diadakan di desa setempat. Bahkan, kelinci milik bocah berusia 11 tahun tersebut pernah ditawar Rp 10 juta.
Menurut Galvin, semula dia hanya membeli kelinci seharga 50 ribu di Pasar 17 Agustus Pamekasan. Namun dengan tekun dia melatih kelinci karapnya agar larinya kencang. Tak hanya itu saja, ada trik khusus dan jamu-jamuan rahasia agar kelincinya bisa berlari kencang.
“Sebelum dikarap, saya bersama teman-teman memanjakan kelinci ini. Tiap pagi dimandikan dan bulunya dikeringkan. Bahkan kelinci ini diberi minum aneka minuman penambah stamina. Semisal, susu plus madu, dan minuman suplemen yang banyak dijual di kafe-kafe,” jelas Galvin, seperti dilansir tribunnews.com, Jumat, 11 Januari 2019.
Untuk menjaga kesehatan, kelinci tersebut juga sreing divaksinasi. Bagi Galvin, biaya perawatan kelinci balap cukup menguras kocek, sebab dalam satu bulan minimal menghabiskan dana Rp 300 ribu.
“Tapi, modal yang relatif besar tersebut bagi saya tidak ada masalah. Saya pakai uang saku sekolah untuk di tabung dan dibelikan jamu khusus kelinci saya. Semua perawatan yang saya lakukan akan terbayar saat kelinci saya sering merebut juara pertama. Pernah kelinci saya di tawar Rp 10 juta, namun saya tolak. Namanya juga hobi, sayang, sudah susah-susah melatih dan merawat juga,” ujarnya. (TRIBUNNEWS.com/ROS/DIK)