PAMEKASAN, koranmadura.com – Siti Nur Aisyah (24) warga Kelurahan Kowel Pamekasan, bersama sang kekasih bernama Roy Robbi (20) warsa asal Gresik ditemukan tewas di kamar hotel Garuda, Jl Masegit, Kamis malam, 24 Januari 2019.
Baca: Sepasang Kekasih di Pamekasan Ditemukan Tewas di Kamar Hotel, Benarkah Bunuh Diri?
Sang suami Ais, Muhlisin meyakini kalau istrinya itu bukan bunuh diri, tetapi dibunuh. Sebab selama 6 tahun hidup dengan Ais, yakni sejak tahun 2013 istrinya takut melihat luka.
Apalagi kata Muhlisin, hasil autopi semakin menguatkan kalau istrinya benar-benar dibunuh oleh pria yang diduga pacarnya tersebut.
“Berdasarkan hasil autopsi yang disampaikan polisi, bahwa istri saya tidak bunuh diri lantaran ada sidik jari di leher, memar dan ada bekas kuku di pipi dengan kondisi lidah digigit,” kata Muhlisin David
Kemudian, Muhlisan menceritakan soal curhat istrinya yang ingin putus dengan pacarnya tersebut.
“Curhat istri saya memang sejak kemarin ingin putus dengan pacarnya, tetapi si pria itu ngotot dan neror setiap hari. Dua minggu yang lalu, istri saya memang janji mau rujuk, saya kasih waktu sampai sebelum puasa supaya saat hari raya bisa sama-sama kembali,” ujarnya.
Baca: Sebelum Gantung Diri, Roy Robbi Diduga Habisi Nyawa Kekasihnya Siti Nur Asiyah
Menurut keterangan polisi, sebelum tewas di tangan Robby, diduga Ais melakukan perlawanan karena ditemukan bekas luka memar dan cakar di bagian tubuhnya.
Kasatrekrim Polres Pamekasan, Ajun Komisaris Polisi Hari Siswo Suwarno mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan Ais bukan bunuh diri, tetapi dibunuh.
“Kami menduga korban (Siti Nur Aisyah) tewas bukan akibat bunuh diri, tapi dibunuh. Namun untuk memastikan, kami masih melakukan penyeldikan lebih lanjut,” kata Hari Siswo Siwarno, Sabtu, 27 Januari 2019. (SOE/VEM)