BRUSSELS, koranmadura.com – Amerika Serikat meminta Uni Eropa sebagai sekutu pentingnya, agar tidak menggunakan perangkat keluaran Huawei buatan China. Demikian dikatakan oleh sumber pejabat Departemen Luar Negeri AS yang tak mau disebut identitasnya.
Setelah pertemuan dengan Komisi Eropa dan pemerintah Belgia di Brussels, pejabat AS memperingatkan bahwa Huawei berpotensi membahayakan keamanan. “Kami mengatakan kalian (Eropa, red) harus sangat hati-hati dan tidak tergesa-gesa menandatangani kontrak dengan penyuplai tidak terpercaya dari negara seperti China,” kata pejabat itu yang dikutip dari Reuters.
AS khawatir perangkat Huawei digunakan untuk aksi mata-mata pemerintah China, tuduhan yang berulangkali dibantah Huawei. Eropa sendiri adalah salah satu pasar terbesar bagi Huawei.
Perangkat Huawei banyak digunakan negara-negara di benua Biru. Menjelang penerapan jaringan 5G di mana Huawei menjadi salah satu aktor utama, AS khawatir hal itu juga akan membahayakan keamanan AS karena Eropa adalah sekutu dekat.
“Memakai suplier kurang terpercaya menghasilkan berbagai risiko untuk keamanan nasional dan karena kita adalah sekutu militer dengan hampir semua anggota Uni Eropa, keamanan nasional kami juga berisiko,” papar dia.
Ketika ditanya mengenai bukti, sumber pejabat itu mengatakan bahwa karena China merupakan pemerintahan dari partai tunggal, sulit bagi Huawei atau ZTE mengelak jika dimintai hal tertentu.
Kemudian ada undang-undang intelijen yang meminta individu atau perusahaan membantu upaya intelijen pemerintah China. “Mereka tidak bisa menolak arahan dari Beijing,” paparnya.
Dia menambahkan, juga ditemukan celah keamanan di perangkat jaringan versi lama Huawei di Inggris. Sejauh ini, negara-negara Eropa memang belum mencekal Huawei. Tapi Inggris, Perancis hingga Jerman mulai mengevaluasi penggunaan perangkat Huawei di negaranya. (DETIK.com/ROS/DIK)