PAMEKASAN, koranmadura.com – Bupati Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Baddrut Tamam, mengaku bangga terhadap dua pebatik di wilayahnya yang mampu menciptakan motif baru. Dua motif baru batik tulis tersebut, telah memiliki hak cipta dan menjadi identitas baru bagi batik Pamekasan.
“Kami cukup bangga dan ini bisa menjadi pemacu bagi para pebatik lainnya untuk berkreasi,” katanya, Jumat 15 Februari 2019.
Namun Baddrut mengingatkan, agar kreasi yang dilakukan itu tidak menghilangkan nilai filosofi batik sebagai bagian dari kreasi nenek moyang.
Diketahui, dua pebatik tradisional asal Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, memperoleh sertifikat hak cipta motif batik tulis. Kedua pebatik itu adalah Abdurrasyid dan Salim, warga Desa Klampar, Kecamatan Proppo.
Abdurrasyid menerima hak cipta atas motif junjung derajat kontenporer sedang Salim menerima sertifikat hak cipta untuk motif daun pacar china.
Kedua pebatik itu mengatakan motif batik itu mereka ciptakan karena merasa terkungkung dengan motif yang menjadi pakem batik selama ini. Sementara kebutuhan pasar menuntut mereka untuk berkreasi agar tidak terjadi kejenuhan.
“Saya mencoba mengkreasi motif yang ada dengan gaya kontenporer. Sehingga motif tradisional, bisa lebih bercorak moderen,” kata Abdurasyid, penerima hak paten motif junjung derajat kontenporer.
Hal senada dikatakan Salim, penerima hak cipta motif daun pacar china. Memurutnya, motif yang ada selama ini tidak memberi ruang yang bebas terhadap pebatik untuk berkreasi. Karenanya, dia mencoba menciptakan sendiri motif agar lebih bervariasi.
Pemilihan motif daun pacar China untuk motif baru itu, karena tumbuhan yang mudah tumbuh di sembarang tempat itu memiliki simbol keindahan dan banyak disukai kalangan muda.
“Motif ini juga tidak terlalu kaku dan memungkinkan dibuat untuk bermacam-macam pola,” katanya. (G. MUJTABA/ROS/VEM)