SUMENEP, koranmadura.com – Lima nelayan asal Kecamatan Dungkek, Sumenep, Madura, Jawa Timur, dikabarkan hilang sejak Selasa, 29 Januari 2019. Mereka hilang dalam perjalanan pulang dari Pulau Kangean.
Baca: Lima Nelayan Asal Dungkek Dikabarkan Hilang
Sebelum dikabarkan hilang, lima nelayan tersebut sebelumnya mencari ikan. Saat itu, mereka berangkat dari Desa Romben Barat, Kecamatan Dungkek, menuju pulau Sapeken. Satu bulan melaut, mereka berencana untuk pulang dari Sapeken pada 28 Januari lalu.
Namun karena cuaca buruk, akhirnya mereka berlabuh di Pulau Kangean, tepatnya di daerah Takat. Setelah sehari di sana, mereka mengabarkan kepada keluarganya pada Selasa, 29 Januari 2019, sekitar pukul 04.00 WIB mereka memberikan kabar kepada keluarganya.
Setelah cuaca dinilai membaik, sekitar pukul 10.00 WIB., mereka berangkat melanjutkan perjalanan pulang dari Kangean menuju Romben Barat. Namun setelah lewat pukul 10.00 WIB., para nelayan itu sudah tak bisa lagi dihubungi sampai sekarang.
Siapa saja nelayan tersebut? berdasarkan hasil koordinasi dengan Camat Dungkek, Heru Santoso, empat nelayan berasal dari Desa Romben Barat, diantaranya Sa’a, Muhlis, Matra’e, dan Niatun. Sementara satu orang nelayan berasal dari Desa Candi, yaitu Sahnari.
“Benar pak….ini putus komunikasi dan bingung menentukan koordinatnya,” kata Heru Santoso saat dihubungi via WhatsApp, Jumat, 1 Februari 2019.
Baca: Lima Nelayan di Sumenep Dikabarkan Hilang, Basarnas Meluncur ke Lokasi
Sebelumnya, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumenep, Abd. Rahman Riadi mengaku sudah mendapat laporan adanya nelayan hilang tersebut dari Camat Dungkek, dan langsung berkoordinasi dengan Basarnas.
“Menindaklanjuti laporan Camat Dungkek berkenaan dengan hilangnya nelayan, telah kami koordinasikan dengan Basarnas,” kata Rahman, saat dikonfirmasi media ini melalui WhatsApp (WA), Jumat, 1 Februari 2019.
Saat ini, kata Rahman, lima nelayan yang dikabarkan hilang tersebut dalam pencarian Basarnas. Menurut Rahman, sejak tadi pagi Kapal Basarnas KM Widura 225 sudah meluncur dari Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, ke sekitar lokasi kejadian untuk melakukan pencarian.
“Mudah-mudahan nelayan yang hilang dapat ditemukan dan cuaca mendukung sehingga proses pencarian berjalan lancar,” ungkap mantan Sekretaris Bappeda Sumenep itu. (SOE/DIK)