PAMEKASAN, koranmadura.com – Berdasarkan data Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPKP) Pamekasan, Madura, Jawa Timur, rumah masyarakat kurang mampu yang masuk kategori rumah tidak layak huni (RTLH) di kota berjuluk Gerbang Salam jumlahnya mencapai 2.600 unit.
Kepala DPKP Pamekasan, Muharram mengatakan, jumlah tersebut berdasarkan dari hasil survei di 10 kecamatan. Di antaranya Kecamatan Kota, Palengaan, Pegantenan, Pakong, Galis, Larangan, Kadur, Pasean, Batumarmar dan Waru.
Sementara di 3 kecamatan, surveinya belum selesai. “Survei di Kecamatan Pademawu, Tlanakan dan Proppo masih berjalan, belum tuntas. 2.600 rumah yang sudah terdata masuk RTLH itu berdasarkan survei tim ke desa-desa di sepuluh kecamatan. Jadi, jumlah RTLH akan bertambah jika survei selesai di semua kecamatan,” kata Muharram.
Lanjutnya, pihaknya dibuat heran dengan hasil survei tersebut. Sebab, paling banyak RTLH dari 10 kecamatan itu justru Kecamatan Kota. Sehingga, wilayah kota hanya nampak bagus, namun kenyataan di dalamnya masih banyak masyarakat yang menghuni di RTLH.
“Kami perkirakan tahun ini akan ada sekitar 1.500 unit rumah yang akan diperbaiki dengan bantuan dari pemerintah pusat. Setiap unit bakal mendapat dana sekitar Rp 15 juta. Perkiraan ini berdasar pada pengalaman tahun lalu,” katanya. (ALI SYAHRONI/ROS/VEM)