SUMENEP, koranmadura.com – Sortir lipat surat suara pemilihan umum (Pemilu) yang akan diselenggarakan pada 17 April mendatang terus dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumenep, Madura, Jawa Timur.
Proses sortir lipat surat suara Pemilu 2019 itu sudah dimulai sejak 15 Februari lalu. Di hari pertama, KPU Sumenep “hanya” melibatkan sebamyak 102 pekerja dari sejumlah daerah di kabupaten paling timur Pulau Madura.
Namun dalam perkembangannya, jumlah pekerja yang dilibatkan terus bertambah. Saat ini pekerja yang dilibatkan dalam kegiatan sortir lipat surat suara sebanyak 210 orang, atau bertambah 100 orang lebih.
Komisioner KPU Sumenep, Ach. Zubaidi, mengungkapkan, penambahan jumlah pekerja dilakukan karena, berdasarkan hasil evaluasi, jumlah surat suara yang dilipat tiap hari tidak sesuai target. Sehingga dikhawatirkan tidak selesai tepat waktu jika tak ditambah.
“Terkait dengan jumlah pekerja, prinsipnya sesuai kebutuhan. Tidak ada ketentuannya harus berapa. Yang penting tiap hari bisa menyelesaikan penyortiran dan pelipatan surat suara sesuai target. Sehingga kalau berdasarkan evaluasi harian tidak mencapai target, secara otomatis kami akan menambah jumlah pekerja,” ujarnya, Kamis, 21 Februari 2019.
Dikonfirmasi terkait temuan surat suara rusak sejauh ini, pria yang akrab disapa Zubed ini mengatakan, sesuai hasil rekap sampai kemarin, jumlahnya mencapai 499 surat suara. “Belum termasuk hari ini. Karena belum direkap,” tambahnya.
Sekadar diketahui, pada Pemilu 2019 ini Sumenep butuh 4 juta lebih surat suara, baik untuk pemilihan DPRD Sumenep, DPRD Jawa Timur, DPR RI, DPD, dan Pilpres. Sortir-lipat surat suara ditarget selesai dalam waktu satu bulan. (FATHOL ALIF/SOE/DIK)