SUMENEP, koranmadura.com – Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumenep, Madura, Jawa Timur, Abd Rahman Riadi, mengaku telah berkoordinasi dengan Badan SAR Nasional (Basarnas) terkait hilangnya lima nelayan asal Kecamatan Dungkek di wilayah perairan Arjasa.
Menurut Rahman, sejak tadi pagi Kapal Basarnas KM Widura 225 sudah meluncur dari Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, ke sekitar lokasi kejadian untuk melakukan pencarian.
“Mudah-mudahan nelayan yang hilang dapat ditemukan dan cuaca mendukung sehingga proses pencarian berjalan lancar,” ungkap mantan Sekretaris Bappeda Sumenep itu, Jumat, 1 Februari 2019.
Baca: Lima Nelayan Asal Dungkek Dikabarkan Hilang
Lima nelayan yang dikabarkan hilang itu sebelumnya mencari ikan. Mereka berangkat dari Desa Romben Barat, Kecamatan Dungkek, menuju Sapeken. Setelah satu bulan di sana, mereka bermaksud pulang dari Sapeken pada 28 Januari lalu.
Namun karena cuaca buruk, akhirnya mereka berlabuh di Pulau Kangean, tepatnya daerah Takat. Sehari berikutnya, Selasa, 29 Januari 2019, sekitar pukul 04.00 WIB pagi mereka memberikan kabar kepada keluarganya.
Setelah cuaca dinilai membaik, sekitar pukul 10.00 WIB., mereka berangkat melanjutkan perjalanan pulang dari Kangean menuju Romben Barat. Namun setelah lewat pukul 10.00 WIB., para nelayan itu sudah tak bisa lagi dihubungi sampai sekarang.
Lima nelayan yang dikabarkan hilamg itu masing-masing atas nama Sa’a, Muhlis, Matra’e, Niatun. Semuanya warga Desa Romben Barat. Sementara satu nelayan lainnya ialah Sahnari, warga Desa Candi. (FATHOL ALIF/SOE/DIK)