SUMENEP, koranmadura.com – Sebanyak lima nelayan asal Kecamatan Dungkek, Sumenep, Madura, Jawa Timur, hilang atau putus kontak dengan pihak keluarga sejak empat hari lalu hingga sekarang, 1 Februari 2019.
Baca: Lima Nelayan di Sumenep Dikabarkan Hilang, Basarnas Meluncur ke Lokasi
Camat Dungkek, Heru Santoso, mengungkapkan, sudah berkoordinasi dengan banyak pihak. Di antaranya dengan Polsek setempat, Bakamla (badan keamanan laut), dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumenep.
Menurut Heru, berdasarkan hasil koordinasi pihaknya dengan Bakamla, ada beberapa kemungkinan lima nelayan itu putus kontak dengan pihak keluarga. Kemungkinan pertama para nelayan itu mengalami kecelakaan laut.
“Kemudian kemungkinan kedua mereka terdampar di kepulauan yang tak ada sinyal. Selain tak ada sinyal mungkin HP mereka juga sudah kehabisan baterai,” katanya.
Heru menjelaskan, lima nelayan itu sudah putus kontak dengan pihak keluarga sejak 29 Januari lalu. Mereka dalam perjalanan pulang dari Pulau Kangean menuju Romben Barat.
Baca: Ini Identitas Lengkap Lima Nelayan Asal Dungkek yang Dikabarkan Hilang
Seperti diketahui, menurut Kepala BPBD Sumenep, Abd. Rahman Riadi, sejak tadi pagi kapal Basarnas, KM Widura 225, sudah meluncur dari Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, ke sekitar lokasi kejadian untuk melakukan pencarian.
Dia berharap, para nelayan itu dapat ditemukan. “Mudah-mudahan nelayan yang hilang dapat ditemukan dan cuaca mendukung sehingga proses pencarian berjalan lancar,” ungkap mantan Sekretaris Bappeda Sumenep itu.
Adapun lima nelayan yang dikabarkan hilang itu masing-masing atas nama Sa’a, Muhlis, Matra’e, Niatun. Semuanya warga Desa Romben Barat. Sementara satu nelayan lainnya ialah Sahnari, warga Desa Candi. (FATHOL ALIF/SOE/DIK)