SUMENEP, koranmadura.com – Maksud hati ingin menanyakan perkembangan penanganan kasus dugaan pembunuhan yang menimpa suaminya, namun apa daya, Yuliani, warga Desa Kalianget Barat, Kecamatan Kalianget, harus pulang dengan kepala tertunduk, Rabu, 13 Februari 2019.
Setelah menunggu sekitar 90 menit, istri salah seorang aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Kabupaten Sumenep, Moh Anwar, yang ditemukan tewas terapung di perairan Desa Cabbiye, Kecamatan Talango, pada 15 Maret 2016 silam, itu gagal bertemu dengan Wakapolres Sumenep.
Ia datang ke Mapolres Sumenep didampingi dua orang sekitar pukul 10.00 WIB dan meninggalkan Mapolres dengan “tangan hampa” pada pukul 11.30 WIB. Kedatangannya tidak lain untuk menanyakan perkembangan penanganan kasus dugaan pembunuhan terhadap suaminya tiga tahun lalu. Sebab sampai sekarang belum ada kejelasan.
Pendamping Yuliani, Sarkawi, mengaku kecewa lantaran tidak bisa bertemu dengan Wakapolres Sumenep selaku aparat yang menemui pihaknya saat melakukan sharing terakhir kali sekitar satu tahun lalu. Ia menilai Wakapolres sudah paham duduk persoalannya sehingga kali ini ingin menemuinya lagi.
“Tapi kami merasa sangat kecewa. Kami sudah menunggu selama satu jam lebih. Tapi ternyata ada info, Pak Wakapolres tidak bisa, masih menunggu Kasatreskrim yang sekarang masih ada di Kangean,” ujarnya.
Menanggapi hal itu, Kasubbag Humas Polres Sumenep, AKP Mohammad Heri, menjelaskan sampai sekarang pihaknya masih terus menindaklanjuti kasus tersebut. “Sampai sekarang masih dalam taraf penyelidikan,” ujarnya.
Dikonfirmasi lebih lanjut mengenai lambannya proses penanganan kasus tersebut, menurut mantan Kapolsek Sumenep Kota itu, salah satu kendalanya karena minimnya saksi.
“Intinya masih belum ada saksi yang menjurus atau menunjukkan kepada tersangka. Kami sudah bekerja maksimal. Karena kami juga ingin kasus ini secepatnya tuntas,” tambah Heri.
Sedangkan terkait kekecewaan mereka karena tak bisa menemui Wakapolres Sumenep, Heri menjelaskan bahwa, pada saat Yuliani bersama dua orang lainnya datang, Wakapolres sedang memberikan arahan kepada Binmas. (FATHOL ALIF/SOE/VEM)