JAKARTA, koranmadura.com – Seorang hacker bernama Gnosticaplayers menjual jutaan data akun situs populer hasil curiannya di dark web. Yang mengejutkan, ada nama Bukalapak di dalam daftar tersebut.
Dilansir dari laman The Hacker News, Senin, 18 Maret 2019, Gnosticaplayers mengaku berhasil meretas 890 juta akun dari 32 situs beberapa waktu lalu. Dia kemudian menjual data curiannya tersebut dalam beberapa putaran.
Pada putaran pertama, ada 620 juta akun dari 16 situs yang dijual Gnosticaplayers. Di putaran kedua ada 127 juta dari 8 situs. Dan sebanyak 92 juta dari 8 situs ditawarkan pada putaran ketiga.
Saat ini sang hacker menawarkan penjualan tahap empat. Di dalamnya berisikan 27 juta akun dari enam situs. Adapun rinciannya sebagai berikut.
Youthmanual – platform perkuliahan dan karier Indonesia, 1,12 juta akun.
GameSalad – platform belajar online, 1,5 juta akun. Bukalapak – situs jual-beli online, 13 juta akun. Lifebear – situs notebook dari Jepang, 3,86 juta akun. EstanteVirtual – toko buku online, 5,45 juta akun. Coubic – jadwal janjian, 1,5 juta akun.
Peretas yang berasal dari pakistan ini menjual data hasil retasannya itu secara eceran di situs Dream Market. Bila ditotal nilainya 1,2431 bitcoin atau senilai USD 5.000. Bila dikurskan sekitar Rp 72 juta.
Lantaran kebanyakan situs yang diretas sebelumnya mengakui bahwa terjadi kebobolan data. Besar kemungkinan data yang dijual Gnosticplayers kali ini pun sama validnya.
Hingga berita ini ditulis, pihak Bukalapak belum tersedia memberikan pernyataan resmi. Sembari menunggu, laman The Hacker News menyarankan pengguna dari situs yang masuk daftar disarankan segera mengganti kata sandi, serta layanan dari situs lain yang sekiranya menggunakan password yang sama. (DETIK.com/ROS/VEM)