PAMEKASAN, Koranmadura.com – Jumlah penderita buta aksara di Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, diklaim terendah se Jawa Timur. Hal itu diungkapkan oleh Kepala Dinas Pendidikan Pamekasan, Moh. Tarsun.
Menurutnya, angka buta aksara di Kabupaten berjuluk Gerbang Salam sebanyak 2 persen. Bahkan, angka tersebut jauh melampaui partisipasi Jawa Timur.
“Kita ini di Jawa Timur rendah sudah, di bawah 5 persen, 2 persen tepatnya yang belum tergarap di angka statistik itu, kita termasuk kabupaten yang kecil angka buta aksaranya di Jawa Timur, angka partisipasinya sudah melampaui Jawa Timur, misalnya SD, SD ini sudah 112 persen karena ada dari daerah lain masuk SD di Pamekasan, mondok misalnya masuk SD, SMP sudah hampir 99 persen,” kata Moh. Tarsun, Jumat, 8 Maret 2019.
Namun demikian, Tarsun tidak mengetahui secara pasti jumlah buta aksara di Pamekasan. “Program Keaksaraan Fungsional (KF) nantinya akan diarahkan pada daerah-daerah sesuai data tersebut,” tambahnya.
Diakui Trasun, dengan adanya data warga usia 24 tahun hingga 55 tahun yang buta aksara itu, pada tahun ini pihaknya tetap melaksanakan program KF untuk menuntaskan buta aksara per wilayah kecamatan, hingga kecamatan tersebut nantinya benar-benar bebas buta aksara.
“Kami tetetap ada untuk program KF itu, memang d statistik memang ada, tetap ada anggaran untuk mengentaskan. Jadi kami kedapan itu akan menuntaskan kecamatan perkecamatan atrinya masih ada,” pungkasnya. (SUDUR/ROS/VEM)