SUMENEP, koranmadura.com – KH. Ma’ruf Amin, mantan Rais ‘Aam PBNU, yang saat ini menjadi calon wakil presiden (Cawapres) 01 pada Pemilu 2019 mendampingi Joko Widodo (Jokowi) memberikan ijazah kitab Shahih Bukhari di Pondok Pesantren Annuqayah, Guluk-Guluk, Sumenep, Madura, Jawa Timur, Selasa, 19 Maret 2019.
Kiai Ma’ruf bersama rombongan tiba di lokasi acara, di Lapangan Perpustakaan Institut Ilmu Keislaman Annuqayah (Instika), sekitar pukul 10.40 WIB.
Kehadirannya disambut puluhan ulama pesantren di Jawa Timur, khususnya di kabupaten paling timur Pulau Madura.
Sebelum memberikan ijazah, Kiai Ma’ruf menceritakan, bahwa dirinya belajar kitab Shahih Bukhari di Pondok Pesantren Tebu Ireng, Jombang, Jawa Timur. Ia mengaji kitab tersebut kepada gurunya, KH. Idris Jamali, menantu KH. Hasyim Asy’ari, pendiri Nahdlatul Ulama (NU).
“Beliau (KH. Idris Jamali) mengaji kepada gurunya, guru kita, KH. Hasyim Asy’ari Tebu Ireng. Beliau (KH. Hasyim Asy’ari) mengaji kepada gurunya, Muhammad Mahfudz Ibn Abdillah At Termasi tsummal Makki. Beliua (Muhammad Mahfudz Ibn Abdillah At Termasi) juga mengaji kepada gurunya, terus kepada gurunya, dan terus bersambung kepada sampai Imam Bukhari. Dari beliau (Imam Bukhari) sanadnya langsung bersambung kepada Rasulullah,” ungkapnya.
Setelah menceritakan hal tersebut, Kiai Ma’ruf membacakan muqaddimah (pendahuluan) kitab Shahih Bukhari dalam bahasa Arab. Usai membaca muqaddimah kitab Shahih Bukhari, ia bertanya kepada hadirin, apakah mau diberikan ijazah, yang kemudian dijawab mau.
“Kalau begitu, saya akan berikan ijazah. Ajaztukum hadal kitab Shahih Bukhari,” ungkapnya. Setelahnya Kiai Ma’ruf langsung melanjutkan dengan membaca surat al Fatihah. “Mungkin ini pertama kali di dunia, calon wakil presiden memberikan ijazah kitab,” tambahnya, disambut riuh tepuk tangan. (FATHOL ALIF/ROS/VEM)