PAMEKASAN, koranmadura.com – Dinas Pendidikan (Disdik) Pamekasan, Madura, Jawa Timur diminta untuk mendata ulang guru honorer di wilayahnya agar dilakukan rasionalisasi sesuai dengan kebutuhan sekolah.
Hal itu disampaikan Wakil Ketua DPRD Pamekasan, Suli Faris. Menurutnya, terkadang guru tidak tetap (GTT) di satu sekolah melebihi dari kebutuhan yang semestinya, sehinga harus berbagi jam mengajar.
“Kalau kondisi kelebihan GTT dibiarkan, maka berpengaruh pada beban pemerintah dan kesejahteraan guru itu sendiri. Makanya, harus dilakukan pendataan untuk rasionalisasi,” kata Suli.
Lanjut politisi PBB itu, dengan dilakukan rasionalisasi tentu ada untung dan ruginya. Konsekuensi yang dihadapi adalah akan ada guru yang dinonaktifkan. Sementara keuntungannya, insentif bisa bertambah.
Menanggapi hal itu, Kepala Disdik Pamekasan, Moch Tarsun mengatakan usulan tersebut bisa untuk ditindaklanjuti, namun pihaknya masih akan melakukan kajian untung dan ruginya untuk dilakukan rasionalisasi.
“Kami idak bisa buru-buru, kami harus lakukan kaji dulu, lebih besar mana manfaat dan mudoratnya,” kata Tarsun. (ALI SYAHRONI/SOE/DIK)