SUMENEP, koranmadura.com – Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, berencana menerapkan ujian berbasis android (smartphone) mulai tahun pelajaran 2019-2020. Bagaimana nasib siswa yang tak memiliki ponsel android?
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Disdik Sumenep, Muhammad Saidi, mengatakan, ketika program itu diterapkan, sekolah harus memfasilitasi siswa yang tak memiliki ponsel android saat akan menjalani berbagai ujian berbasis online.
“Kalau kemudian ada siswa yang tidak punya HP android, maka pihak sekolah harus menyediakan laptop kepada mereka saat akan menjalani ujian,” katanya.
Saidi mengatakan, dengan metode ujian berbasis online ini, diharapkan hasil ulangan siswa di sekolah bisa segera diketahui oleh orang tua mereka. Di samping itu juga dapat mengurangi penggunaan kertas seperti yang terjadi selama ini.
“Jadi dengan metode seperti ini, nantinya hasil ujian siswa bisa langsung diketahui oleh orang tua. Mungkin hitungannya detik. Sekarang selesai ujian, sekarang langsung diketahui hasilnya,” katanya.
Menurutnya, sudah ada beberapa sekolah menengah pertama (SMP) di kabupaten paling timur Pulau Madura ini yang siap dijadikan pilot project program ini. Di antaranya SMP 1, 2, 3, 4, dan 5 Sumenep serta SMP 1 Gapura.
Oleh karena itu, Saidi berharap tidak ada sekolah di Sumenep yang melarang siswanya membawa ponsel/HP ke sekolah. Untuk menghindari hal-hal tak diinginkan, menurut dia, pihak sekolah harus bisa mengarahkan siswanya agar menggunakan smartphone untuk hal-hal positif.
“Jadi silakan siswa membawa HP. Tapi sekolah harus bisa mengarahkan. Karena kita tidak bisa menghindari kemajuan teknologi. Sekarang kiai-kiai saja sudah membaca kitab menggunakan HP,” tegasnya. FATHOL ALIF/VEM