SAMPANG, koranmadura.com – DPR RI bersama Badan Ekonomi Kreatif (BE Kraf) menggarap Undang-undang berbasis ekonomi kreatif e-goverment. Hal itu dilakukan agar perekonomian masyarakat tidak stagnan.
Anggota Komisi X DPR RI, Zairina menjelaskan peran perekonomian kreatif. Menurutnya sangat penting mengingat pertumbuhan usaha kecil menengah terus tumbuh meskipun hasilnya terbilang stagnan. Oleh karena itu, pihaknya saat ini melakukan pembentukan ekosistem ekonomi kreatif di setiap kabupaten dan kota, terlebih di empat Kabupaten di Pulau Madura.
“Sebenarnya potensi perekonomian sektor wirausaha masyarakat yang tumbuh secara natural ada, tapi jika tidak ada peran dari semua elemen maka itu kurang optimal,” ujarnya usai mengisi acara workshop kepada pelaku UMKM dan Akademisi, Senin, 18 Maret 2019.
Manurutnya, untuk meningkatkan perekonomian masyarakat terlebih UMKM, pihaknya mensinergiskan peran dari semua pihak seperti akademisi, pebisnis, komunitas, goverment (pemerintah), serta media.
“Lingkaran ini akan menjadikan ekonomi masyarakat akan hidup. Kalau tidak ada peran serta dan dorongan dari pemerintah, maka yang ada itu stagnan. Di sinilah peran akademisi untuk melaksanakan tridarmanya untuk melakukan pendampingan kepada UMKM,” jelasnya.
Selain itu, kata dia, adanya ekonomi kreatif tersebut bertujuan untuk meningkatkan nilai jual dan memberikan pelayanan relasi.
“Misal batik, jika sudah diterapkan ekonomi kreatif ini maka akan mempunyai nilai tawar tinggi karena sudah berbasis teknologi, seperti BukaLapak dan semacamnya,” bebernya.
Sementara Kasubdit Pengembangan Kota Kreatif BE Kraf Indonesia, Slamet Aji Pamungkas menambahkan, workshop yang digelarnya saat ini mendukung pengembangan ekonomi kreatif di seluruh kabupaten atau Kota di seluruh Indonesia. Sejauh ini pihaknya bekersama dengan komunitas dan pemerintah daerah.
“Kami kenalkan kepada UMKM di Sampang mengenai kemajuan teknologi. Tapi dari acara itu kami memberikan pemahaman mengenai manajemen berwirausaha, memberikan akses permodalan non perbankan serta dari buka lapak guna memberikan pemahaman mengenai pemasaran produksi melalui online atau berbasis e-Commerse,” paparnya.
Pihaknya berharap, setelah kegiatan tersebut pelaku usaha UMKM di Sampang lebih terbuka wawasannya. “Ya syukur-syukur bisa praktik untuk barang-barangnya dijual melaluk internet,” pungkasnya. (MUHLIS/DIK/VEM)