PAMEKASAN, koranmadura.com – Bupati Baddrut Tamam membuat program terobosan E-Lorong di Pamekasan, Madura, Jawa Timur. Kebijakan ini dibuat untuk memantau infrastruktur jalan di wilayahnya. Termasuk, memberikan ruang bagi masyarakat untuk mengadukan tingkat kerusakan jalan.
Program tersebut dilaunching bulan Februari kemarin melalui aplikasi Pamekasan Smart. Selain E-Lorong, Bupati juga melaunching E-Madul untuk komunikasi langsung dengan Bupati.
Ketua Komisi III DPRD Pamekasan Hosnan Ahmadi mengatakan bahwa program itu cukup bagus. Namun, akan berimplikasi terhadap anggaran. Sementara beberapa tahun ini, APBD di Pamekasan stagnan.
“Kita tunggu sajalah, kan kalau secara teknis kita ingin tahu juga bagaimana menyelesaikan atau menindak lanjuti E-Lorong itu. Karena tanpa adanya E-Lorong saja kita sudah kewalahan masalah anggaran, dan ini tidak bisa diselesaikan tanpa ketersediaan anggaran,” kata Hosnan Ahmadi, Senin, 11 Februari 2019.
Sebelumnya, Kepala Badan Keuangan Daerah (BKD) Pemkab Pamekasan Taufikurrahman mengakui program e-lorong ini dinilai tidak efektif karena berbenturan dengan terbatasnya APBD, sehingga hanya bergantung pada DAU.
“DAU itu prioritas utamanya adalah gaji dan tunjangan itu harus dibelanjakan dulu, lebihnya baru kita buat bangun jalan, sungai dan sebagainya, ini kan pak bupati sudah melaunching E-Lorong itu, belum dapat giliran diperbaiki ya karena giliran memang uangnya tidak cukup untuk nutup lubang-lubang itu, itu gambaran keuangan kita,” pungkasnya. (SUDUR/SOE/DIK)