PAMEKASAN, koranmadura.com – Ketua DPC PPP Pamekasan, Halili mengklaim bahwa elektabiltas Calon Anggota Legislatif dari Partai berlambang kakbah tidak merosot karena kasus yang menimpa Ketua Umum PPP Romahurmuziy (Romy).
Menurutnya, Pemilu 2019 sudah sangat dekat sehingga pemilih sudah mempunyai pilihan tersendiri. Terlebih lagi, kultur pemilih di Pamekasan cenderung karena sosok Caleg dan tidak peduli dengan yang terjadi di ranah pusat.
“Kami yang turun langsung tahu tipikal pemilih. Dan masyarakat melihat siapa yang akan dijadikan wakil rakyat mereka. Jadi munculnya kasus suap yang menyeret ketua umum kami, tidak ada sedikit dampak perubahan suara pemilih di (Pamekasan) sini,” kata Halili.
Lanjut Ketua DPRD Pamekasan itu, pihaknya tetap optimistis PPP di Pamekasan bisa mencapai 11 kursi parlemen seperti yang ditarget semula. Target sudah kami perhitungan bisa tercapai di Pemilu yang akan dilaksanakan 17 April mendatang.
“Kami mempunyai target minimal 11 kursi pada periode ini. Kami yakin PPP tetap mampu jadi partai dengan kursi terbanyak di parlemen Pamekasan,” katanya.
Sepertinya diketahui, Ketua Umum PPP Romahurmuziy terjari operasi tangkat tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), di Surabaya, Jumat 15 Maret 2019 lalu. (ALI SYAHRONI/ROS/VEM)