SUMENEP, koranmadura.com – Minggu pagi, 24 Maret 2019 jalan raya di sekitar kantor kecamatan Bluto Sumenep nyaris macet total. Untuk melintasi jalan raya ini pengemudi harus ekstra hati-hati. Selain banyak warga berlalu-lalang, tidak sedikit kendaraan diparkir di sisi kiri dan kanan jalan.
Mereka sedang menghadiri Festival Srikaya yang digelar oleh sekelompok anak muda bekerjasama dengan pemerintah kabupaten setempat. “Alhamdulillah kami bisa melaksanakan kegiatan yang sebenarnya cuma bermula dari diskusi di grup WA ini. Persiapannya tidak sampai satu bulan. Ini di luar ekspektasi kami,” ujar Faidhal Rahman, salah satu panitia.
Dalam kegiatan ini dipamerkan segala macam makanan dan kue dengan bahan dasar buah Srikaya. Sejak dari kue lumpia, kue lumpur, sampe mochi. “Setelah ini kami ingin menindaklanjutinya dengan semacam workshop untuk mengkaji mana saja dari kuliner berbahan dasar srikaya ini yang ekonomis, layak jual, dan bisa diprodusi secara massal,” lanjutnya.
Menurutnya penting sekali mendorong kreatifitas dan industrialisasi makanan-makanan khas seperti buah srikaya. Sebab buah ini tidak ada di semua daerah. “Secara alamiyah Bluto sudah dikenal sebagai sentra buah srikaya, bahkan buah srikaya dari kecamatan-kecamatan lain dibawa ke sini untuk dipasarkan. Jadi tinggal bagaimana mendorong masyarakat dan petani buah ini bisa mengkreasinya menjadi kuliner dengan kemasan yang lebih modern,” katanya.
Ke depan ia berkomitmen untuk kembali melaksanakan Festival Srikaya ini dengan persiapan yang lebih matang agar lebih meriah dan cukup layak didatangi oleh wisatawan domestik dan manca negara. “Ini hanya permulaan, nanti insyallah akan kita bikin yang lebih baik lagi dari ini,” janjinya.
Bupati Sumenep, A Busyro Kariem yang hadir dalam acara ini mengaku bangga sekali. Ia berterimakasih kepada anak-anak muda dan panitia yang telah menggagas dan melaksanakan acara Festival Srikaya. “Ini penting sekali dalam rangka mengangkat ciri khas kabupaten Sumenep di kancah nasional dan internasional. Kami akan terus dorong ini untuk Sumenep yang lebih baik,” ujarnya. (BETH)