SUMENEP, koranmadura.com – Kapal Dharma Bahari Sumekar (DBS) II meski tak beroperasi selama bertahun-tahun karena rusak ternyata tetap memakan anggaran setiap tahun. Karena itu kapal tersebut disarankan agar dijual.
Anggota Komisi III DPRD Sumenep, Madura, Jawa Timur, Achmad Zainur Rahman, mengungkapkan, tiap hari ada satu atau dua orang digaji untuk merawat kapal yang dioperatori oleh PT Sumekar, salah satu badan usaha milik daerah (BUMD).
“Sampai sekarang masih ada biaya perawatannya. Setiap pembahasan di Komisi itu selalu dilaporkan. Jad sampai sekarang masih ada anggaran biaya pemeliharaan untuk barang yang tidak bisa difungsikan sama sekali,” ungkapnya.
Baca: Dishub Sumenep Ungkap Biang Kerusakan Kapal DBS III
Hanya saja, pria yang akrab disapa AZ ini mengaku lupa berapa biaya yang dikeluarkan untuk pemeliharaan “barang rongsokan” tersebut. “Kalau anggarannya, saya lupa berapa tiap tahunnya,” tambah politisi Demokrat ini.
Oleh karena itu, daripada kapal tersebut hanya menjadi beban terhadap perusahaan yang tak lain merupakan BUMD, pihaknya menyarankan agar kapal tersebut sebaiknya dijual saja. Apalagi sekarang sudah ada kapal DBS III.
“Kalau menurut kami, daripada barang itu menjadi beban daerah, beban kepada BUMD, sebaiknya dijual saja. Karena sekarang sudah ada DBS III,” tegasnya.
Sekadar diketahui, sebelum adanya kapal DBS III, selama bertahun-tahun PT. Sunekar hanya bisa mengoperasikan kapal DBas I. Sementara kapal DBS II tak dapat difungsikan. Kondisinya pun memprihantinkan. (FATHOL ALIF/SOE/DIK)