SUMENEP, koranmadura.com – Kiai muda dan Alumni Pesantren se-Madura menggelar deklarasi dukungan terhadap pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Nomor Urut 01, Joko Widodo-Ma’ruf Amin.
Acara yang diikuti oleh 500 santri dan kiai ini digelar di Sumber Mingsoy, Desa Bragung, Kecamatan Guluk-guluk, Sumenep, Ahad, 24 Maret 2019.
Diawali dengan istighosah dan dilanjutkan dengan pemaparan tentang prestasi dan tujuan dukungan pada calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 01. Selanjutnya dilakukan penyekatan pin bergambar Joko Widodo-Ma’ruf Amin dan penyerahan kaos sebagai simbol dukungan.
Pembacaan teks deklarasi dipimpin oleh KH. Faris Hamdi Siraj, cucu dari KH. Ishamuddin Abdullah Sajjad yang kini menjadi salah satu pengasuh Pondok Pesantren (PP) Annuqayah.
Selain KH. Faris Siraj, acara yang dikemas dengan Halaqoh Wathaniyah dengan tema Satukan Munajat Menuju Indonesia Bermartabat ini juga dihadiri oleh KH. Qusyairi A. Zaini (PP. Hidayatul Ulum), dan KH. Muhammad Widadi (PP. Al-Isaf).
KH. Qusyairi A. Zaini, kordinator Halaqoh Wathaniyah mengatakan, tujuan deklarasi ini untuk merapatkan barisan guna memenangkan Joko Widodo-Ma’ruf Amin di Madura pada Pemilu 17 April 2019 mendatang.
Dikatakan, seorang nahdliyin harus bersatu padu dalam memilih pemimpin, dan pemimpin yang dipilih sesuai dengan pilihan para ulama. Maka dari itu, tidak ada alasan bagi kiai dan para alumni pesantren untuk tidak memilik Jokowi-Ma’ruf di pemilu mendatang.
“Prinsip dasar santri berasama kiai atau ulama seharusnya tidak perlu lagi diperdebatkan sehingga semua potensi bisa bersatu dan menyatu untuk kemenangan pasangan 01, karena hanya pasangan itu yang mengusung kiai Sepuh NU yang kita hormati bersama yaitu KH Ma’ruf Amin,” katanya.
Sementara Gus Imamudin, koordinator kegiatan mengaku sudah tidak ada alasan lagi bagi para kiai dan alumni pesantren, yang notabene sudah digodok oleh para kiai, untuk tidak mendukung capres 01. Sebab KH Ma’ruf Amin adalah kiai seorang kiai yang menjadi representasi dari kaum santri.
“Karena capres yang ada kiainya cuma pasangan 01, yakni Ma’ruf Amin. Jadi kalau yang lain nggak ada kiainya. Nah kami harapkan, himbauan kepada masyarakat, tidak ada pilihan lain untuk para alumni selain memilih Ma’ruf Amin,” terangnya.
Imad menambahkan pihaknya bertekad untuk memenangkan pasangan Jokowi-Ma’ruf dengan cara masuk ke seluruh pelosok kampung per kampung di Madura. Dengan begitu pasangan Jokowi-Ma’ruf dapat memenangkan Pilpres 2019.
“Hari ini pesertanya sudah 500 orang. Dari unsur kiai dan para alumni atau santri. Kami berharap kekuatan ini akan menambah stimulan Jokowi-Ma’ruf di Madura,” tandasnya.
Imad juga menampik dukungan yang diberikan pihaknya kepada Jokowi-Ma’ruf akan menimbulkan perpecahan di kalangan umat Islam. Pasalnya, masyarakat sudah cerdas menilai mana figur yang dianggap benar-benar kiai.
“Saya pikir masyarakat bisa menilai kiai yang ada di sebelah dengan kiai yang mendukung Ma’ruf Amin, masyarakat akan bisa menilai mana yang betul-betul kiai yang punya jamaah dan santri dan mana kiai-kiai yang hanya sebatas kiai yang hanya menjelek-jelekkan dan membuat sebaran hoax,” tandasnya. (JUANAIDI/VEM)