SUMENEP, koranmadura.com – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumenep, Madura, Jawa Timur, membukan opsi pengiriman logistik Pemilu 2019 ke wilayah kepulauan menggunakan perahu. Hal itu jika pengiriman menggunakan kapal tidak memungkinkan.
Ketua KPU Sumenep, A. Warits, mengungkapkan, pengiriman logistik Pemilu ke wilayah kepulauan menjadi prioritas. Karena itu dia menargetkan, dalam minggu ini semua logistik sudah dalam posisi siap kirim.
Seperti diketahui, sejumlah wilayah kepulauan di Sumenep termasuk daerah pemilihan enam dan tujuh yang meliputi Kecamatan Masalembu, Arjasa, Kangayan, Sapeken, Raas, Sapudi dan Nonggunong.
Dalam proses pengirimannya, mantan Ketua Lakpesdam NU Sumenep itu memgaku sudah berkoordinasi dengan pihak Pelni. Rencana awal, pengirimannya akan menggunakan kapal yang biasa digunakan melayani masyarakat kepulauan selama ini.
“Tapi kalau menggunakan kapal tidak memungkinkan, maka kami akan menggunakan perahu tradisional untuk mengangkut logistik Pemilu ke kepulauan,” ujarnya.
Jika memang harus menggunakan perahu tradisional, kira-kira butuh berapa perahu? Menurut Warits, hal itu tergantung kapasitas perahu. Jika kapasitasnya sama dengan truk yang mampu mengangkut maksimal 100 kotak suara, maka untuk satu kecamatan saja, seperti Arjasa, dibutuhkan sekitar 15 perahu tradisional.
“Kalau kapasitas perahunya seperti truk, untuk Arjasa saja yang butuh seribu lima ratus kotak suara, maka butuh sekitar 15 perahu tradisional,” tambahnya.
Untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal tak diinginkan, misalnya jatuh ke laut dalam proses distribusi, sebelum dimasukkan ke dalam kotak suara, surat suara dan logistik lainnya dimasukkan ke dalam satu atau dua plastik lebih dulu.
Setelah itu, baru dimasukkan ke dalam kotak suara dan kotak suara itu kemudian dimasukkan ke dalam plastik dan disolasi. “Itu bagian dari cara kami melindungi logistik Pemilu dari air,” kata Warits. (FATHOL ALIF/ROS/VEM)