JAKARTA, koranmadura.com – KPU menargetkan partisipasi pemilih pada Pemilu 17 April mendatang mencapai 77,5 persen. Untuk meningkatkan partisipasi publik, KPU akan meminta warga mengumumkan hari pencoblosan lewat toa atau alat pengeras suara di lingkungan TPS jika masih banyak yang belum menggunakan hak pilihnya.
“Nanti terus diberi informasi melalui pengeras suara, kita itu menyimbolkan bahwa nanti di kampung-kampung juga gitu, di TPS-TPS kalau sampai menjelang pukul 13.00 belum 300 (pemilih), maka semua warga harus bergerak, sebagai bagian dari partisipasi melalui pengeras suara di tempat-tempat ibadah, di kantor pemerintahan,” kata Ketua KPU Arief Budiman, di KPU, Jl Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Selasa, 12 Maret 2019.
Selain itu, Arief mengatakan, imbauan juga bisa dilakukan dengan mobil keliling. Dengan begitu, partisipasi pemilih diharapkan dapat meningkat. “Bahkan biasanya kami minta ada mobil keliling yang sambil memberi informasi sambil keliling. ‘Bapak Ibu sekalian yang sudah terdaftar sebagai pemilih gunakan hak pilihnya’ sehingga partisipasi akan menjadi tinggi,” imbuhnya.
Arief menuturkan, KPU akan memantau jumlah pemilih yang menggunakan suaranya hingga menjelang penutupan TPS. Masyarakat diperbolehkan mensosialisasikan lewat mobil pengeras suara bagi pihak yang belum memilih.
“Biasanya kita meminta bantuan kepada warga setempat misalnya sampai pukul 09.00, sudah berapa orang yang milih, sampai dengan pukul 10.00 itu. Sambil biasanya warga membantu kita memberikan pengumuman, melalui pengeras suara di masjid- masjid, di tempat-tempat ibadah,” ujar Arief.
Dia berharap dengan cara tersebut partisipasi pemilih akan meningkat pada Pemilu 2019. Selain itu, dia juga berharap perhelatan Pemilu nanti berjalan aman, sukses, langsung, jujur, bersih dan adil. (DETIK.com/ROS/VEM)