SUMENEP, koranmadura.com – Pemerintah Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, menganggarkan pembelian incenarator (alat pengolah sampah B3) sebesar Rp 2,8 miliar. Pembangunan itu bakal dilakukan tahun 2019.
“Tahun ini akan dimulai pembangunannya, karena anggaran yang dibutuhkan telah kami sediakan, yakni sebesar Rp 2,8 miliar tahun ini,” kata Achmad Fauzi, Wakil Bupati Sumenep.
Saat ini, kata dia, pengelolaan sampah di Sumenep hanya mencakup tiga jenis, yakni sampah plastik, sampah petani dan sampah non organik. Dari tiga kecamatan, Kecamatan Kota, Kecamatan Batuan dan Kecamatan Kalianget setiap hari mencapai 20 ton. Semuanya dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA) sampah di Kecamatan Batuan.
Sementara lokasi pembangunan tempat pembuangan limbah B3 akan dibangun di sekitar TPA, yakni di Desa Torbang, Kecamatan Batuan. Meski lokasinya berdekatan, namun pengelolaannya akan memakai menajemen berbeda.
“Nanti limbah atau sampah B3 dari rumah sakit dan Puskesmas nanti dipusatkan di sini (Batuan),” jelasnya.
Bahkan, kata Fauzi, pembangunan tempat limbah B3 merupakan yang pertama di Madura. Sehingga nantinya, kata Fauzi, pengelolaan limbah B3 di tiga kabupaten, yakni Kabupaten Bangkalan, Sampang, Pamekasan akan dipusatkan di Sumenep. “Bisa saja nanti se Madura akan dipusatkan di Sumenep,” tegasnya.
Saat ini, lanjut Fauzi, DLH tengah mempersiapkan administrasi, seperti perizinan dan yang lain. Sehingga saat dimulai pekerjaan tidak menimbulkan permasalahan. “Sudah dalam proses di Perizinan, saat ini sudah masuk kajian AMDAL (analisis dampak lingkungan). Kalau sudah selesai, maka pekerjaan fisiknya pasti dimulai,” tegasnya. (JUNAIDI/ROS/VEM)