JAYAPURA, koranmadura.com – Korban tewas banjir di Kabupaten Jayapura bertambah menjadi 112 orang. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua menyiapkan bantuan Rp 5 miliar untuk membantu penanganan korban banjir tersebut.
Dilansir dari Antara, Sabtu (23/3/2019), tak hanya Pemprov, bantuan juga akan diberikan oleh para buapti se-Papua. Bantuan yang akan diberikan masing-masing berkisar antara Rp 100-500 juta.
“Mekanisme penyaluran bantuan bagi para korban banjir bandang ini akan dibahas secara detail bersama para bupati,” kata Gubernur Papua Lukas Enembe, di Jayapura.
Menurut Lukas, uang atau bantuan yang diberikan tersebut tidak boleh digunakan sembarangan sehingga harus ada mekanisme yang jelas dan disepakati bersama.
“Bantuan ini harus tepat sasaran kepada warga yang terkena musibah, sehingga harus disepakati bersama diberikan kepada siapa dan siapa yang akan menangani,” tuturnya.
Bupati Yahukimo, Abock Busup, mengatakan pemerintah kabupaten si Papua berpartisipasi membantu korban banjir bandang di Kabupaten Jayapura.
“Kami mendonasikan Rp200 juta melalui rekening Pemerintah Kabupaten Jayapura dan sebagian lainnya didrop ke pemprov,” katanya.
Selain itu, Pemerintah Kabupaten Puncak Jaya juga memberikan bantuan sebesar Rp250 juta untuk korban banjir bandang di Kabupaten Jayapura.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat korban tewas akibat banjir bandang di Jayapura, Papua menjadi 112 orang. Sementara 94 orang dinyatakan hilang.
“Korban jiwa 112 orang meninggal dunia (Kabupaten Jayapura 105 orang, Kota Jayapura 7 orang meninggal dunia), 107 orang luka berat, 808 orang luka ringan, 94 orang hilang,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, dalam keterangannya, Jumat (22/3).
Banjir bandang pada Sabtu (16/3) itu terjadi di Distrik Sentani, Waibu, Sentani Barat, Ravenirara dan Depapre. Banjir disebabkan oleh pegunungan Cycloops yang sudah gundul.
“Hujan deras di wilayah pegunungan Cycloops yang sudah gundul sehingga mengakibatkan Banjir bandang di wilayah Kab Jayapura dan sekitarnya,” ujar dia. (detik.com/ROS/VEM)