SUMENEP, koranmadura.com – Sejumlah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, yang mulai hari ini melaksanakan Ujian Nasional Nerbasis Komputer (UNBK) belum bisa secara online.
Sekolah-sekolah yang terpaksa masih menyelenggarakan UNBK secara offline rata-rata berada di kecamatan kepulauan. Seperti di Pulau Sakala, Masalembu dan Sapeken. Secara keseluruhan di kisaran 26 SMK negeri maupun swasta.
“Untuk SMK negeri ada satu. Sementara kalau yang swasta antara 20 sampai 25,” kata Kepala Cabang Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Jawa Timur Wilayah Sumenep, Sugiono Eksantoso, saat meninjau pelaksanaan UNBK di SMKN Sumenep, Senin, 25 Maret 2019.
Menurut dia, puluhan sekolah yang menggelar UNBK secara offline itu karena terkendala jaringan internet. Terkait hal tersebut, dia mengaku sudah menyampaikan kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) RI saat berkunjung ke Sunenep beberapa waktu lalu.
Selain ada puluhan sekolah yang melaksanakan UNBK secara offline, Sugiono juga mengungkapkan bahwa pelaksanaan UNBK sejauh ini masih dibagi ke dalam tiga sesi. Pasalnya, masih terkendala sarana komputer yang belum cukup.
“Tentu hal seperti ini harus jadi perhatian semua pihak. Karena kalau sampai dibagi jadi tiga sesi, ini membutuhkan tenaga ekstra. Cost-nya juga lebih mahal. Saya ingin tahun depan minimal jadi dua sesi,” tambahnya.
Sekadar diketahui, ribuan peserta UNBK tingkat SMK kali ini tersebar di 56 lembaga penyelenggara. Rinciannnya 2 SMK Negeri dan 54 SMK swasta. Pelaksanaan UNBK ini akan berlangsung selama 4 hari, mulai hari ini hingga Kamis, 28 Maret 2019. (FATHOL ALIF/ROS/VEM)