SUMENEP, koranmadura.com – Hasil seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) tahap pertama 2019 belum diumumkan. Meski begitu, di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, hasil rekrutmen PPPK kali ini dipastikan tidak akan memenuhi kekurangan guru.
Kabupaten paling timur Pulau Madura ini mendapat formasi sebanyak 1.390 orang dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB). Namun yang mendaftar hanya 973 orang.
Setelah dilakukan seleksi administrasi, dari 973 orang tersebut, tiga orang di antaranya dinyatakan tidak lulus. Sehingga yang berhak ikut tes beberapa waktu lalu hanya 970 orang. Itu pun tak semuanya memenuhi ambang batas yang telah ditentukan.
Kalau pun ada kebijakan dari Menpan-RB, misalnya ambang batasnya diturunkan sehingga memungkinkan semua peserta seleksi lulus semua, hal tersebut tetap tak akan memenuhi kekurangan jumlah guru di Sumenep.
“Kalau pun diterima semua, untuk tenaga guru masih kurang. Apalagi dari 970 itu sekitar 60 sekian untuk penyuluh pertanian. Jadi masih sangat kurang,” kata Bupati Sumenep, A. Busyro Karim.
Orang nomor satu di lingkungan Pemkab Sumenep itu mengungkapkan, saat ini kekurangan tenaga pendidik masih sekitar 1.600 orang. “Tapi, insyaAllah, untuk rekrutmen PPPK tahun ini akan ada tahap dua, dan itu untuk umum. Semoga nanti terpenuhi,” tambahnya. (FATHOL ALIF/DIK)