SUMENEP, koranmadura.com – Dinas Pendidikan (Disdik) Sumenep, Madura, Jawa Timur, sejauh ini telah malaksanakan dua kali simulasi pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tingkat SMP baik di wilayah daratan maupun kepulauan. Lalu bagaimana hasilnya?
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Disdik Sumenep, Muhammad Saidi, mengatakan, pada pelaksanaan simulasi UNBK terakhir tidak ada kendala. Semuanya berjalan lancar. Termasuk di simulasi di wilayah kepulauan.
“Tidak tahu nanti, pada saat pelaksanaan. Tapi yang jelas, nanti semua sekolah (SMP) walau di pulau ‘wajib’ melaksanakan UNBK. Jadi tidak menggunakan kertas lagi,” ujar pria yang akrab disapa Saidi itu, Selasa, 12 Maret 2019.
Untuk memastikan kelancaran pelaksnaan UNBK tahun ini, dia mengungkapkan bahwa Disdik Sumenep sudah berkoordinasi dengan beberapa pihak. Misalnya dengan PLN terkait kelancaran pasokan listrik dan Telkom terkait jaringan.
Di samping itu, sebagai lamgkah antisipasi, Saidi mengaku juga sudah meminta pihak sekolah penyelenggara UNBK agar menyiagakan genset. “Tapi harapan saya nanti tidak ada kendala, baik listrik maupun jaringan,” harapannya.
Dengan begitu, pada pelaksanaan UNBK tingkat SMP kali ini seluruh sekolah di kabupaten paling timur Pulau Madura tidak punya alasan lagi untuk tak melaksanakan UNBK. Kalaupun ada sekolah yang kekurangan sarana, misalnya jumlah komputernya tidak cukup, pihak sekolah harus mencari cara.
“Saya sudah sampaikan kepada para kepala sekolah, bahwa UNBK ini bukan hanya tanggung jawab sekolah. Tapi, sebagaimana tripusat pendidikan, juga tanggung jawab keluarga. Dan alhamdulillah, para orang tua siswa ternyata siap mendukung,” pungkasnya. (FATHOL ALIF/SOE/DIK)