SUMENEP, koranmadura.com – Harga garam di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur anjlok. Saat ini harga garam hanya Rp 900 hingga Rp 1000 per kilogram.
Ketua Paguyuban Petani Garam Rakyat Sumenep (Perras), Hasan Basri, mengatakan anjloknya harga garam terjadi sejak beberapa bulan lalu.
Sebelumnya harga garam mencapai Rp1200 hingga Rp 1500 per kilogram. “Jadi bukan naik, malah harga garam terus menurun,” katanya, Senin, 19 Maret 2019.
Menurutnya, anjloknya harga garam kali ini menjadi hal yang langka, karena bertepatan pada musim penghujan atau dikala di luar musim produksi.
“Biasanya saat turun hujan harga semakin mahal, karena petani tidak lagi memproduksi garam. Faktanya, harga garam justru semakin merosot di musim penghujan,” jelasnya.
Sejak anjloknya harga garam, kata dia, tidak satupun pengusaha yang datang ke Sumenep untuk membeli. Biasanya pengusaha garam dari berbagai daerah, seperti dari Rembang, Jawa Tengah yang biasa datang ke sentra produksi garam untuk membeli.
“Perkiraan kami stok garam rakyat yang belum terjual di tingkat petani sekitar 50 ribu ton,” katanya.
Hasan menduga tidak bergairahnya pasar garam rakyat di daerahnya diduga karena masuknya garam impor ke Indonesia. Sebab, secara kualitas lebih bagus dan harganya lebih murah.
Akibatnya, perusahaan enggan membeli garam lokal. “Dengan persoalan ini, kami harap Pemerintah mencari solusi. Agar tidak terus-terusan petani menerima efek yang kurang nenguntungkan dari impor garam,” harapnya. (JUNAIDI/DIK)