SAMPANG, koranmadura.com – Dinilai mampu mempertahankan Ahlussunnah wal jamaah di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), pasangan calon presiden-wakil presiden nomor urut 01, Jokowi- Ma’ruf Amin terus mendapat dukungan di Kabupaten Sampang untuk Pemilu 2019 mendatang.
Buktinya, relawan Jokowi-Ma’ruf Amin dengan sebutan Sedulur Jokowi-Ma’ruf mengaku siap memenangkannya dengan menargetkan suara sebanyak 75-80 persen atau setidaknya menang 20 persen lebih banyak dari paslon lainnya.
“Sedulur Jokowi di Sampang ini akan melakukan door to door turun ke bawah untuk mendekati tokoh masyarakat maupun kiai serta melakukan evaluasi rutin. Kemudian juga harus bersinergi dengan relawan Jokowi lainnya terlebih tim formal TKD,” beber ketua DPD Sedulur Jokowi Jawa Timur KH Misbahus Salam usai acara Pemantapan Suara Kemenangan Jokowi-Maruf yang digelar di Hotel Panglima, Kamis, 7 Maret 2019.
Karena di Sampang merupakan basis pesantren, pihaknya juga akan melakukan gebrakan mengumpulkan alumni ponpes besar yang sudah masuk dalam jaringannya.
“Target kemenangan Jokowi-Ma’ruf Amin di Sampang itu 80 persen. Asal tahu saja, berdasarkan survei dari lembaga survei internal dan eksternal, masih detik ini masih mengunggulkan Jokowi-Ma’ruf Amin hingga 60 persen,” tegasnya.
Alasan memberikan dukungan terhadap paslon Jokowi-Ma’ruf Amin untuk menjadikan presiden dua periode karena dinilai mampu mempertahankan Ahlussunnah Wal Jamaah dan menghormati ulama. “Hanya Jokowi-Makruf yang mampu mempertahankan Ahlussunnah Wal Jamaah karena tidak ekstrim kanan maupun kiri. Jokowi juga mempunyai pemikiran moderat sehingga ke depan Indonesia akan aman,” pandangannya.
Menurut KH Misbahus Salam, selama ini Jokowi mampu mempertahankan NKRI dan Ideologi pancasila. Selain itu, calon presiden nomor satu ini dianggap menghormati ulama dengan diberikannya gelar pahlawan serta mampu menghargai pondok pesantren (ponpes) dengan dicetuskannya Hari Santri Nasional (HSN).
Lebih jauh, pihaknya mengungkapkan, selama ini Jokowi dipandang peduli terhadap kaum dhuafa sebagaimana adanya sejumlah program yang sudah diluncurkan seperti, KIS, KIP, PKH dan lain sebagainya. Tidak hanya itu saja, selama kepemimpinan Jokowi diakuinya mampu membangun infrastruktur untuk kemamuran rakyat di jawa maupun luar jawa dengan kebijakan memberikan anggaran ke desa.
“Selain dari itu pula, Jokowi adalah presiden yang mampu mengembalikan aset negara seperti Freeport, Newmon, Mahakam. Sehingga tambang emas maupun minyak di indonesia dikembalikan ke negara alias tidak lagi orang Asing yang menguasai,” ungkapnya. (MUHLIS/ROS/VEM)