SUMENEP, koranmadura.com – Sedikitnya ada sekitar 20 orang pengawas Pemilu 2019 di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, mulai dari tingkat kecamatan (Panwascam) hingga pengawas tempat pemungutan suara (PTPS), jatuh sakit.
Mereka sakit akibat kelelahan menjalankan tugasnya melakukan pengawasan untuk memastikan Pemilu berjalan sesuai aturan. Para pengawas yang sakit itu harus dirawat di Puskesmas untuk mendapatkan perawatan medis.
Selama di Puskesmas, apakah biaya perawatan mereka ditanggung Bawaslu? “Selama ini masih belum,” kata Koordinator Pengawasan dan Hubungan Antar Lembaga Bawaslu Sumenep, Abdur Rahem, Rabu, 24 April 2019.
Menurut dia, sejauh ini pihaknya masih mengajukan agar para pengawas yang sakit itu mendapat insentif. “Kami sedang berupaya agar semua pejuang demokrasi itu bisa mendapat dana insentif. Saat ini sedang kami ajukan. Namun belum ada kejelasan,” tambahnya.
Seperti diketahui, sebanyak 20 pengawas Pemilu 2019 di kabupaten paling timur Pulau Madura ini yang jatuh sakit karena kelelahan terdiri dari 7 orang Panwascam dan sekitar 13 lainnya pengawas di tingkat desa dan PTPS.
Menurut pria yang akrab disapa Rahem ini, Pemilu 2019, di mana pemilihan presiden (Pilpres) dan pemilihan legislatif (Pileg) digabung, memang melelahkan. “Pemilu 2019 ini memang agak banyak menyita tenaga,” ungkapnya. (FATHOL ALIF/SOE/VEM)