PAMEKASAN, koranmadura.com – Anggaran penanganan untuk penderita gizi buruk di Pamekasan, Madura, Jawa Timur dinilai kurang realistis oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat. Pasalnya, anggaran tersebut terlalu kecil untuk penderita yang masih tinggi.
Ketua Fraksi PKB DPRD Pamekasan, Samsuri mengatakan, anggaran yang dialokasikan OPD terkait untuk menangani penderita gizi buruk itu tidak realistis. Selain nominalnya rendah, anggaran tersebut dicanangkan untuk dua tahun, yakni tahun 2018 dan 2019.
“Kalau hanya Rp 90 juta selama dua tahun, saya rasa sangat tidak realistis,” kata Samsuri, Kamis, 18 April 2019
Ia berharap kepada OPD setempat untuk melakukan penanganan gizi buruk dengan serius karena penderita itu di Pamekasan cukup tinggi.
“Pemerintah tidak boleh main-main terhadap program-program yang bersentuhan dengan kesehatan masyarakat, karena penderita gizi buruk di Pamekasan pada tahun 2018 lalu masih cukup tinggi,” tambahnya.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Kesehatan Pamekasan Ali Maksum mengatakan bahwa meski terbilang sedikit, penggunaan anggaran tersebut disesuaikan dengan kebutuhan program. Apabila selama satu tahun tidak terserap, secara otomatis akan kembali ke kas daerah.
“Kami juga bekerja sama dengan Puskesmas di kecamatan-kecamatan untuk mengantisipasi sejak dini penderita gizi buruk,” pungkasnya. (SUDUR/SOE/DIK)