SAMPANG, koranmadura.com – Pada pemilihan umum (Pemilu) 17 April mendatang, Kepolisian Resor (Polres) Sampang, Madura, Jawa Timur menyiapkan beberapa pola pengamanan di Tempat Pemungutan Suara (TPS). Setidaknya ada empat pola yang bakal disiapkan, yaitu pola kurang rawan, rawan, sangat rawan, rawan sekali.
Baca: H-2 Pemilu, Ribuan Personel Pengamanan TPS di Sampang Mulai Digeser ke Desa
Kapolres Sampang, AKBP Budi Wardiman mengatakan pola pengamanan pada pemilu kali ini agak berbeda dengan Pilkada 2018 lalu. Menurutnya, khusus Sampang ada empat pola pengamanan TPS, yaitu kurang rawan, rawan, sangat rawan dan rawan sekali.
“Polanya pasukan itu, dua personel polri, 24 pasukan Linmas untuk 12 TPS. Ada juga dua personel polri, delapan Linmas untuk empat TPS. Namun karena kami siapkan pasukan cadangan, maka TPS yang terindikasi kerawanan akan dilakukan penambahan personel,” kata AKBP Budi Wardiman saat memimpin Apel Pergeseran Pasukan, Senin, 15 April 2019.
Sementara jumlah personel yang disiapkan sekitar 9 ribu lebih, baik dari TNI maupun Polri sendiri. Rinciannya kata, kata AKBP Budi, dari Polres Sampang 307 personel, BKO Polda Jatim 599 personel, BKO Brimob 200 personel, TNI 100 personel dan Linmas 7.384 personel.
“Pasukan cadangan sudah diberangkatkan ke setiap Kecamatan baik BKO Polda Jatim maupun Kodam V Brawijaya. Sedangkan yang sekarang hanya pasukan pengamanan TPS saja,” jelasnya
AKBP Budi juga mengimbau kepada masyarakat Sampang, wabil khusus pemilih untuk datang ke TPS masing-masing pada 17 April mendatang guna menyalurkan hak suaranya berdasarkan pilihan hati nuraninya.
“Saat datang ke TPS, tidak boleh bawa senjata tajam maupun senpi atau apapun yang membahayakan keselamatan orang lain. Kemudian pula jangan mengintervensi atau mengintimidasi pemilih lainnya sehingga mengganggu kondisi kambtibmas. Intinya jaga kerukunan, keamana dan keutuhan NKRI,” imbaunya. (SOE/DIK)