SAMPANG, koranmadura.com – Diduga salah penanganan terhadap pasien atau malapraktik, bidan Pondok Bersalin Desa (Polindes) Pandan I, Desa Pandan, Kecamatan Omben, Kabupaten Sampang, berinisial (I) diluruk ratusan warga Desa Pandan Barat, Kamis, 11 April 2019. Humas Dinkes Sampang, Yuliono meluruskan persoalan tersebut.
Menurutnya, insiden tersebut merupakan persoalan diskomunikasi atau informasi yang belum sepenuhnya ditangkap oleh pasien. Berdasarkan laporan yang diterimanya, warga yang mendapat penanganan medis hanya terjadi abses atau pembengkakan akibat suntikan bukan dikarenakan faktor salah pemberian obat.
“Usai penyuntikan, warga mengalami pembengkakan dan gejala nyeri. Artinya warga tersebut bukan dinyatakan lumpuh. Warga tersebut bisa jalan cuma terasa nyeri jika untuk berjalan,” ujarnya, Jumat, 12 April 2019.
Terkait tuntutan warga untuk memindahtugaskan oknum bidan, Yuliono mengaku masih akan mempelajari terlebih dahulu sebelum mengambil kebijakan.
“Ya nanti di investigasi dan klarifikasi dulu titik persoalannya apa, termasuk obat yang diberikan kepada pasien. Yang jelas kami tetap menindaklanjuti laporan tersebut,” tegasnya.
Salah seorang warga sekitar Polindes, Dirham membenarkan kejadian tersebut. Menurutnya, warga yang mendatangi Polindes dimaksud berjumlah hampir ratusan orang.
“Iya benar mas, hampir ratusan warga mendatangi Polindes Pandan I, kejadiannya itu Kamis, 11 April 2019 siang kemarin,” ucapnya.
Namun demikian, pihaknya mengaku tidak mengetahui persis polemik yang terjadi. Hanya saja, berdasarkan informasi yang didapatkannya, ada salah seorang warga Desa Pandan Barat, berinisal IH yang melakukan suntik KB kepada petugas bidan di Polindes Pandan.
“Informasi yang kami dapat, ada warga yang melakukan suntik KB. Tapi sepulang ke rumahnya, warga tersebut mengalami panas dan kejang. Bahkan warga tersebut memeriksakan kesehatannya ke Rumah Dakit Pamekasan,” ujarnya. (MUHLIS/ROS/VEM)